Kacabdin Wilayah Sumenep : Kunjungan Plt Direktur SMA Kemendik RI di Sumenep Sangat Bermanfaat
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Jawa Timur, Wilayah Sumenep menyambut baik kunjungan Plt Direktur SMA, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, Winner Jihat Akbar ke SMAN dan Swasta sangat berdampak positif dan bermanfaat bagi pendidikan di Kabupaten Sumenep.
Demikian hal itu disampaikan Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Kabupaten Sumenep Budi Sulistiyo saat di temui di ruang kerjanya, ia menyampaikan, Kunjungan Kerja (Kunker) Plt Direktur Sekolah Menengah Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen Kementerian Pendidikan Republik Indonesia Winner Jihat Akbar dalam rangka monitoring progres sekolah penggerak di Kabupaten Sumenep.
“Kunjungan kerja Plt Direktur SMA, pak Winner Jihat ini untuk melihat secara langsung progres sekolah penggerak di wilayah Cabdin Kabupaten Sumenep” kata Kacabdin, Senin (7/8/2023).
Dirinya menilai, Sekolah yang telah di kunjungi yang rata rata SMA Negeri progresnya luar biasa. Dan tentu ini akan sangat berdampak positif bagi pendidikan di Kabupaten Sumenep ke depannya, yang terus melakukan inovasi-inovasi dan kemandirian sekolah secara berkarakter.
“Untuk yang sekolah swasta, kemarin ke SMA Muhammadiyah 1 Sumenep, beliau (Plt Direktur SMA) merespon positif apalagi SMA Muhammadiyah bisa menggelar workshop, termasuk tentang kurikulumnya, PMP serta mengenai data, dan mengenai penerapan pembelajarannya,” ucapnya.
Budi mengatakan, apapun progresnya, tergantung pada implementasinya, seperti pelaksanaan dalam kesehariannya, dan terbukti salah satu SMA di Kabupaten Sumenep, bisa menjadi rujukan sekolah lain di luar Kabupaten Sumenep yang ada di Madura.
“Bahkan SMAN Gapura menjadi contoh bagi SMA di luar Kabupaten Sumenep, dan ini merupakan prestasi sendiri yang di miliki oleh SMAN yang ada di Kabupaten Sumenep, maka kita harus terus memacunya dengan berbagai inovasi” ungkapnya.
Di Kabupaten Sumenep sendiri kata Budi, hingga saat ini SMA Negeri masih ada 5 yang menjadi sekolah penggerak. Semoga nantinya menyusul SMAN yang lain termasuk SMA Negeri yang ada di kepulauan.
“Ada sejumlah kriteria yang memang menjadi salah satu persyaratan sekolah penggerak, diantaranya adalah pimpinannya (leader), apabila dalam kurun waktu pimpinannya Istiqomah untuk menjalankan implementasinya, dan progresnya baik akan mendapat sertifikat Chief eksekutif officer (CEO)” terangnya.
Dikatakan Budi, tentang syarat untuk menjadi kepala sekolah harus dari guru penggerak. Dan pada tahun 2023 ini, untuk menjadi kepala sekolah masih memakai PSTP atau P2KS dan baru nanti di tahun 2024 melalui guru penggerak.
“Ada proses yang harus dijalani jika ingin menjadi guru penggerak, harus melalui proses uji kompetensi secara online, dan itu butuh waktu yang cukup lama, berkisar 6 bulanan” demikian Kacabdin Budi Sulistyo menyampaikan.