Kampus bertajuk Taneyan Lanjhang: Skandal Pelecehan Seksual yang dibiarkan Menggerogoti STKIP PGRI Sumenep
Oleh : Lu’luul Maknunah
Aktivis Perempuan
____________________________
ARTIKEL – Dunia pendidikan pada saat ini sedang tidak baik-baik saja terkhususnya di kabupaten sumenep. Beberapa persoalan mencuat, salah satunya tentang pelecehan seksual. Hal tersebut memang sudah tidak asing lagi di telinga namun kurang elok di dengar.
Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat aman bagi semua orang dalam mengasah intelektual tetapi menjadi berbanding terbalik. Kerap kali lingkungan pendidikan menjadi tempat terjadinya aksi bejat tidak bermoral, dalam hal ini terkadang dilakukan oleh beberapa oknum pendidik yang seharusnya menjaga dan membimbing mereka.
STKIP PGRI Sumenep merupakan salah satu sekolah tinggi Pendidikan yang ada di kabupaten sumenep. Kampus yang bertajuk “Taneyan Lanjhang” ini merupakan tempat mahasiswa-mahasiswi di didik untuk terlahir sebagai pendidik.
Namun ironisnya kasus tentang pelecehan seksual terjadi dan dilakukan oleh beberapa oknum dosen didalamnya. Pimpinan kampus STKIP PGRI Sumenep harus segera mengambil tidakan secara tegas dalam menangani kasus tersebut.
Memberikan kebijakan dengan meberhentikan beberapa oknum pelaku. Jangan biarkan korban semakin terhimpit dengan otoritas dan posisi pelaku yang masih bebas berkeliaran di lingkungan kampus.
Hal yang patut untuk dipertanyakan mengenai kinerja Satgas PPKS yang ada di kampus. Satgas PPKS menjadi garda terdepan dalam upaya mencegah dan menangani kasus seksualitas yang ada di lingkungan kampus.
Tapi pada kenyataan yang terjadi, kasus pelecehan seksual masih di aksikan dari tahun ke tahun. Edukasi dan sosialisasi tanpa adanya aksi hanya akan menjadi bualan semata. Harus ada langkah jemput bola yang dilakukan oleh Satgas PPKS dalam menanggulangi beredarnya kasus pelecehan seksual pada saat ini.
Ramainya informasi pada media sosial tentang adanya pelecehan seksual di lingkungan STKIP PGRI Sumenep, seharusnya pimpinan mengintruksikan kepada tim Satgas PPKS untuk mencari pelaku dan memberikan penangan walaupun tidak ada korban yang melaporkan hal tersebut.
Kemungkinan kendala yang bisa terjadi pada Satgas PPKS, karena tidak adanya dukungan dari berbagai stakeholder kampus terutama pimpinan yang berusaha menutupi laporan yang ada untuk melindungi citra institusi. Entahlah, kita tidak ada yang tahu