Peristiwa

Kapal Karam Diterjang Ombak, 6 Orang Warga Pasean Pamekasan Ditemukan Selamat di Laut Pulau Kangean

×

Kapal Karam Diterjang Ombak, 6 Orang Warga Pasean Pamekasan Ditemukan Selamat di Laut Pulau Kangean

Sebarkan artikel ini
Kapal Karam Diterjang Ombak, 6 Orang Warga Pasean Pamekasan Ditemukan Selamat di Laut Pulau Kangean
Enam korban kapal karam saat diantar Basarnas kembali ke Kampung halamannya

Kapal Karam Diterjang Ombak, 6 Orang Warga Pasean Pamekasan Ditemukan Selamat di Laut Pulau Kangean

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Enam anak buah kapal (ABK) KLM. Sampurna GT. 80 asal Kecamatan Pasean, Pamekasan, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat setelah tiga hari dinyatakan hilang akibat kecelakaan laut di perairan Pantura, Kabupaten Sumenep.

Para korban ditemukan oleh nelayan kepulauan di perairan Dusun Nyamplong Ondung, Desa Kalikatak, sekitar dua mil dari bibir pantai Kecamatan Arjasa, Sumenep, pada Kamis (27/3/2025) pagi. Nelayan bernama Jupri dan rekannya yang tengah melaut melihat para ABK mengibarkan bendera sebagai tanda darurat.

Setelah mengetahui ada yang membutuhkan pertolongan, Jufri dan teman-temannya langsung melakukan langkah pertolongan dan mengevakuasi ke 6 ABK KML Sampurna GT 80 berjalan lancar, dan para korban dalam kondisi selamat.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur KN SAR Permadi, Polairud, Pos SAR Sumenep, serta bantuan warga dan keluarga korban segera melakukan evakuasi. Rencana awal penyisiran diubah menjadi evakuasi langsung terhadap keenam ABK.

Kapolsek Arjasa, yang lebih dulu tiba di lokasi, memastikan kondisi para korban sehat meski mengalami trauma akibat insiden yang mereka alami. Setelah mendapat pertolongan medis di Puskesmas Arjasa, korban dijemput oleh KN SAR Permadi untuk dibawa menuju Pelabuhan Kalianget, Sumenep.

Adapun kronologi penyelamatan, sekira pukul 04.15 WIB, nelayan pulau kangean Jupri dan rekannya yang sedang mencari ikan melihat enam orang melambaikan bendera di tengah laut.

“Saat didekati, mereka mengaku sebagai korban kecelakaan kapal. Para korban kemudian dievakuasi ke rumah warga setempat sebelum akhirnya dibawa ke Puskesmas Arjasa untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut” kata Jufri dalam keterangannya kepada petugas.

Menurut Jufri, pada pukul 13.00 WIB, Kapolsek Arjasa menyerahkan para korban kepada tim KN SAR Permadi. Kapal kemudian bertolak dari Pelabuhan Batuguluk, Arjasa, menuju Pelabuhan Kalianget dengan estimasi tiba pukul 19.00 WIB.

Sebelumnya, Operasi penyelamatan ini telah dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk tim SAR Surabaya, Polairud, dan nelayan setempat. “Dengan kondisi cuaca yang cukup menantang, yaitu gelombang setinggi 0,8 – 1,5 meter dan hujan ringan, koordinasi yang cepat dan tepat menjadi kunci keberhasilan operasi” kata Kasat Polrairud, AKP Moch. Rofiq, Jumat (28/3/2025).

Atas penyelamatan ini, Kasat Polairud Polres Sumenep, AKP Moch. Rofiq, mengapresiasi kerja keras tim SAR dan nelayan yang telah berperan dalam penyelamatan ini.

“Sinergi dan kesigapan tim SAR bersama masyarakat sangat berperan dalam menyelamatkan nyawa para ABK yang sempat terombang-ambing di laut selama tiga hari. Alhamdulillah, mereka ditemukan dalam keadaan selamat,” ujarnya.

Dengan ditemukannya para korban dalam kondisi baik, operasi SAR dinyatakan selesai. “Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara instansi terkait dan masyarakat mampu menghadirkan pertolongan cepat dalam situasi darurat” terangnya.

Adapun kronologis terdamparnya keenam ABK KML Bintang Sampurna tersebut, lanjut AKP Rofiq, berawal pada hari Senin 24 Maret 2024 sekira Pukul 15.00 Wib kapal berangkat dari Provinsi Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Kalianget Kabupaten Sumenep.

Kemudian Pada Hari Selasa pukul 25 Maret 2025 pukul 08.00 Wib kapal yang ditumpangi keenam ABK ini mengalami kerusakan pompa air macet dan sampai 7 kali. Dan setelah jam 10.00 Wib KML Bintang Sempurna tidak bisa tertolong hingga akhirnya karam di sekitar perairan pulau giliyang berjarak 23 Mil dari Bibir pantai.

“Setelah itu para ABK dan bersama nakhoda menyelamatkan diri dengan cara mengikat kayu yang ada untuk dirakit dan menggunakan gallon hingga terhubung satu sama lain dengan tali lalu memegang pelampung” tuturnya.

Selama 2 hari di lautan para korban dihantam gelombang laut hingga terombang-ambing sampai akhirnya terdampar di perairan Dusun Nyamplong Ondung Desa Kalikatak Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep.

“Menurut keterangan Nahkoda KML Bintang Sampurna tersebut, bahwa kapal memuat kayu gellam sebanyak 220m3 dari Kalimantan tengah menuju Pelabuhan Kalianget. Kayu tersebut milik Bapak Rusdi, warga Desa Waru Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan” pungkasnya.

Berikut daftar nama keenam AKB KML Bintang Sampurna 80 GT beserta Nahkodanya yang terdampar di Pulau Kangean :

1. Moh Sai (55) warga Desa Sotaber Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan.
2. Hosen (53) warga Desa Tloto Raje Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan
3. Ali Wafa (45) warga Desa Sotaber Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan
4. Askuryadi (46) Desa Sotaber Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan
5. Johari (25) Desa Sotaber Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan
6. Adnan (60) Desa Sotaber Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan