SAMPANG, Limadetik.com – Meski berulang kali Lurah Polagan menegur kontraktor pelaksana, terkait kegiatan saluran irigasi di Jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang, yang menimbulkan genangan air yang berpotensi menjadi sarang penyakit, namun teguran tersebut masih belum diindahkan. Pasalnya kegiatan tersebut sudah memunculkan persolan bagi masyarakat sekitar yang mengeluhkan pada Lurah kawatir menjadi sarang nyamuk.
Pantauan di lapangan, saluran irigasi sepanjang kurang lebih 100 meter itu dipenuhi kubangan air, Air yang seharusnya mengalir ke selokan justru menggenang di saluran.
Berdasarkan papan informasi yang terpasang di lokasi, proyek pembangunan saluran irigasi tersebut dikerjakan CV. Putra Bagus dengan pagu anggaran Rp 96.806.000,00 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Sampang 2019.
Abdul Rozak Lurah Polagan, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, saat ditemui di kantornya, ia mengatakan kegiatan saluran melalui dana Kelurahan di Jalan Samsul Arifin, itu sudah selesai 100 persen anggaran 2019 lalu, kami menilai jika proyek saluran irigasi itu tidak kurang pas dan tidak sesuai dengan perencanaan, sehingga sejak kegiatan belum 100 persen, saya selaku Lurah sudah mengingatkan beberapa kali pada kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas terkait kegiatan itu agar air di dalam saluran bisa ngalir tidak mengenang seperti saat ini, namun teguran kami hingga saat ini masih belum ada tindaklanjut. Selasa (11/2/20).
Menurut dia, seharusnya struktur u-ditch atau saluran dibuat lebih tinggi dari tanah, Supaya air bisa mengalir dengan lancar sampai ke selokan. Genangan air di saluran timbul sejak progres pengerjaan proyek baru mencapai sekitar 15 persen. Bahkan pihak pelaksana proyek berjanji akan segera menangani kondisi itu. Tapi kenyataannya sampai saat ini perbaikan belum dilakukan.
“Kegiatan itu murni kontraktual melalui dana Kelurahan yang bersember dari APBN Ta 2019, dengan nilai pagu Rp.96. 806.000, dengan panjang volume kurang lebih 100 meterm kegiatan tersebut saya sebagai Lurah menerima keluhan warga yang kawatir genangan air di saluran tersebut menjadi sarang nyamuk” terang Abdul Rozak yang sekaligus sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA) dana Kelurahan.
Lanjut Abdul Rozak, selain kami menyampaikan teguran pada pihak pelaksana CV Putra Bagus, dan konsultan, kami juga menyampaikan kondisi tersebut pada Camat Sampang sebagai pimpinan kam selaku pengguna anggaran (PA), kami berharap pihak pelaksana segera bisa memperbaiki kegiatan saluran tersebut sesuai kontruksi yang ada.
Sementara itu, Koordinator program ADK 2019 Abdul Wasik tidak mengelak jika proyek saluran irigasi di lokasi tersebut saat ini menimbulkan genangan air yang cukup tinggi
Dirinya juga mengakui jika dalam pelaksanaan proyek tersebut ada ketidak singkronan antara pelaksana di lapangan dengan pihak konsultan, terutama terkait dengan teknik pemasangan u-ditch.
“Sesuai dengan kesepakatan dengan lurah, pemasangan u-ditch mengikuti struktur tanah dan tidak ada galian, Jadi u-ditch di utara memang lebih tinggi dibandingkan di tengah,” ujarnya.
Wesik mengatakan, rata-rata proyek ADK 2019 merupakan program berkelanjutan yang akan dituntaskan pada tahun anggaran 2020, termasuk proyek saluran irigasi di lokasi tersebut. Tapi pemkab Sampang masih harus melakukan pembebasan lahan milik warga.
“Sekarang pembuangan air dari saluran itu memang belum jelas, karena itu tahun ini pembangunan saluran akan dilanjutkan sampai tembus ke selokan besar di sebelah timur,” pungkasnya. (Nor/yd)