SUMENEP, limadetik.com — Tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, TNI dan kepolisian melakukan penutupan paksa kos-kosan yang ada di jalan Tronojoyo Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019).
Dari pantauan limadetik.com, tim gabungan penutupan kos yang kerap dijadikan tempat mesum itu dengan cara menyegel semua pintu kamar dan memasang benner tanda ditutupnya kos.
Kabid Pengendalian dan Penyuluhan DPMPTSP Kabupaten Sumenep, Abd. Kadir mengatakan, alasan penutupan kos Restu Ibu khusus putri itu lantaran telah menyalahgunakan izin yang dikeluarkan pemerintah.
“Kosan ini sudah disalahfungsikan, karena tidak sesuai dengan izin. Ditambah kosan ini telah bikin malu Sumenep dengan kasus pemerkosaan oleh enam laki-laki,” katanya.
Pekan lalu, lalu terjadi pemerkosaan di kosan itu yang melibatkan satu korban perempuan dan enam pelaku pemerkosaan. Para pelaku pemerkosaan telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini mendekam dibalik jeruji besi.
Hal itu semakin menguatkan bukti bahwa rumah kos tersebut setidaknya melanggar tiga Perda dan satu Perbup, yakni Perda Sumenep Nomor 03 Tahun 2002, Perda Sumenep Nomor 04 Tahun 2012, Perda Sumenep Nomor 08 Tahun 2018 dan melanggar Perbup Sunenep Nomor 78 Tahun 2018.
“Yang namanya ditutup, ya ditutup permanen. Ini menjadi perhatian bagi tempat usaha lain, tidak hanya kos-kosan, agar tidak menyalahkan izin usaha,” tukasnya.
Kosan yang berada di sebelah barat Terminal Arya Wiraraja ini sedikitnya terdiri dari 20 kamar. Hanya saja, informasi penutupan kos ini dicurigai bocor. Buktinya, saat petugas gabungan datang, tidak ada satu pun penghuni kos yang ada di dalam kamar. (hoki/dyt)
