Masyarakat Masalembu Pasang Banner ‘Kehilangan Pemerintah’
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Warga Kecamatan Masalembu Kabupaten Sumenep, memasang banner yang bertuliskan “Masyarakat kehilangan Pemerintah”. Tidak hanya pemerintah Desa namun juga Pemerintah Kecamatan yang sudah lama tidak bekerja bahkan ada yang sudah hampir satun tahun tidak kelihatan batang hidungnya, maka masyarakat menyebar banner untuk mencari pemerintah yang dianggap hilang.
Dalam benner tersebut juga tertulis “Segera melapor.!! jika menemukan warga tersebut supaya bisa jadi pelayan masyarakat bukan penikmat anggaran”. Hal ini merupakan luapan kekecewaan masyarakat atas para pemerintah desa dan kecamatan yang tidak pernah ada di tempat.
Sebelumnya warga Desa Sukajeruk datang untuk meminta tanda tangan kepala Desa/Pj. Taufiqurrahman mengenai syarat pembentukan KUB oleh nelayan, akan tetapi warga pulang tidak mendapatkan pelayanan karena Pj. sudah berbulan-bulan ada di daratan.
Kembali warga Desa Masalima bermaksud mengajukan hal yang sama terkait pembuatan Kelompok Usaha Bersama (KUB), tapi hasilnya juga sama karena Darussalam selaku Kepala Desa Masalima ternyata juga tidak ada.
“Bahkan salah satu staff pemdes menyarankan warga yang datang untuk membawa berkas ke Sumenep untuk mendapatkan tanda tangan dan stempel” kata salah satu warga Desa Masalima kepada media, Jumat (7/2/2025).
Hal yang sama juga terjadi di Desa Kramian, Pj. Kepala Desa atas nama Idris sudah berbulan-bulan tidak ada di desa Kramian, Idris dilaporkan oleh Masyarakat terkait masalah anggaran Dana Desa (DD) yang tidak transparan dan tidak melibatkan BPD dalam pengambilan keputusan.
“Inspektorat Sumenep telah memanggil Idris, akan tetapi sampai saat ini tidak ada penjelasan lanjutan terkait laporan masyarakat tersebut” ungkap warga.
Kasus yang sama terjadi di Desa Masakambing Pj. Kades Ainul Yakin sudah hampir 1 tahun menghilang, menurut keterangan warga sejak Ramadhan 2024 tahun yang lalu sampai sekarang tidak ada kabarnya.
“Pernah datang akhir Desember 2024 bersama rombongan Inspektorat Kabupaten Sumenep, itu juga cuma hitungan jam langsung ikut berangkat lagi” tutur warga Masakambing.
Camat Masalembu Achmad Auzai Rahman saat didatangi oleh warga untuk mengadukan terkait pelayanan yang buruk dari 4 desa di Masalembu ternyata juga kompak tidak ada di kantor.
“Kami pikir Pak Camat ada, karena kemarin ada kapal dari Surabaya, ternyata sudah berbulan-bulan Pak Camat juga hilang” ketus warga.
Ia mengakui, lengkap sudah penderitaan masyarakat Kepulauan Masalembu, mulai dari pelayanan hingga kondisi fasilitas yang tidak mengalami kemajuan akibat bobroknya pejabat Pemerintah, mereka hanya menikmati anggaran tapi tidak bisa menjadi pelayan.
“Kami khawatir anggaran Dana Desa (DD) ikut hilang bersamaan dengan hilangnya pimpinan pemerintah tersebut, untuk itu Kami mendesak pula agar KPK, BPK, dan Inspektorat melakukan audit kepada desa yang ada di Kecamatan Masalembu” tandasnya.
Warga pun meminta Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo mengganti atau memberikan sanksi tegas agar tidak menodai citra Pemkab Sumenep akibat buruknya pelayanan di Kecamatan Masalembu. “Ganti kalau perlu pecat saja karena jelas menyengsarakan Masyarakat” tandasnya.
Masyarakat pun meminta, agar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep dapil 7 untuk mendengarkan teriakan mereka.
“Darul Hasyim Fath, H. Mas’ud, Saifurrahman, Ahmad Juhairi dan H. Hosnan Abrori, Kami ingin pemerintah Masalembu sama dengan pemerintah di Kecamatan lain yang melayani warganya” tutupnya.
Sementara itu, Camat Masalembu, Achmad Auzai Rahman saat dihubungi media ini melalui telepon selulernya dengan aplikasi WhatsApp sudah tidak aktif lagi, di mana beberapa bulan yang lalu juga pernah dihubungi namun tidak ada respon.