Mengolahragakan Masyarakat, Pemkab Bondowoso Gelar Gerak Jalan WIBOWO
LIMADETIK.COM, BONDOWOSO – Gerak Jalan Tradisional Wonosari Bondowoso (WIBOWO) terpopuler dan mempunyai makna tersendiri, acara ini bukan hanya lomba namun gerak jalan tradisional ini adalah tradisi yang punya makna bagi masyarakat Bondowoso.
Ini dikatakan Haeriah Yuliati, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso dalam sambutanya, saat melepas peserta Gerak Jalan WIBOWO 2024. Menurutnya, melalui gerak jalan tradisional ini tidak hanya menyehatkan jasmani tetapi juga untuk memperhatikan kearifan lokal, semangat kebersamaan dan solidaritas ini mewariskan dari generasi ke generasi.
“Sebagai salah satu olahraga tradisional yang populer di Bondowoso gerak jalan WIBOWO ini memiliki ciri khas tersendiri yang menemukan dua titik penting yaitu antara Wonosari dan Bondowoso,” ungkapnya, usai acara, Sabtu (21/9/2024).
Haeriah juga menjelaskan, Tradisi ini adalah sebagai simbol kemenangan, kegiatan ini adalah momentum yang sangat tepat untuk membangkitkan semangat juang pada bangsa.
Disamping itu, kegiatan ini juga untuk menggerakkan roda perekonomian lokal terutama kepada pelaku UMKM yang ikut terlibat serta mengenalkan potensi pariwisata di sepanjang rute yang dilalui.
“Saya mengapresiasi kepada seluruh peserta yang sangat antusias dalam kegiatan ini,” sambungnya.
Gerak Jalan tradisional WIBOWO ini juga simbol perjuangan untuk mengingatkan kita semua.
“Terutama generasi muda bahwa setiap langkah yang kita tempuh hari ini adalah merupakan cerminan dan perjuangan kerja keras yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita,” ujarnya.
Ia juga berharap kepada generasi muda ini menjadi pelajaran penting serta bukti kerja keras dan semangat kebersamaan dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Mulyadi menerangkan bahwa acara gerak jalan tradisional WIBOWO ini pemerintah hadir untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
“Ini kewajiban dari pemerintah sehingga masyarakat bisa sehat secara fisik maupun batinnya,” terangnya pada Limadetik.com.
Mulyadi juga mengatakan, gerak jalan tradisional ini secara tidak langsung bisa meningkatkan ekonomi baru.
“Tapi yang terpenting adalah pemerintah hadir untuk mengolahragakan Masyarakat, dan Jalur WIBOWO ini kami dipilih yang pertama adalah bagian sejarah gerbong maut, yang kedua jarak tempuhnya yang bisa diikuti oleh semua usia dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilo meter,” ujarnya.
Gerak jalan tradisional Wonosari Bondowoso (WIBOWO) ini dari orang tua, dewasa dan anak anak bisa mengikuti gerak jalan ini.
“Dari sejarah tragedi gerbong maut di sini juga ada stasiun gerbong maut di Wonosari di jaman perjuangan itu sebagian dari pejuang Gerbong Maut ada yang berangkat dari Wonosari ke Surabaya,” ungkapnya.
Ditambahkan, Dampak dari kegiatan gerak jalan tradisional ini berdampak positif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Yang kedua adalah untuk memecah hiruk pikuk pilkada di tahun ini, biar masyarakat tidak terfokus pada pilkada, tapi bagaimana masyarakat menyehatkan badan melalui gerak jalan ini,” kata Mulyadi Kadisparbudpora Bondowoso.
Lanjut Mulyadi, mengenai jalan alternatif yang dilalui pihaknya sudah mempertimbangkan memilih jalan ini yaitu Wonosari Bondowoso.
“Karena startnya mulai pukul 15.00 wib itu sudah mengurangi kemacetan, aktifitas sudah berkurang dan juga kita sudah ada jalur alternatif untuk pembuangan terutama kendaraan jalur yang dari timur di arahkan ke jalan Taman krocok dan memang ada konsekuensinya lah, kalau kita memang ada event terutama untuk banyak melibatkan masyarakat dan kita laksanakan event ini satu tahun sekali,” tegasnya.
Diketahui, Untuk saat ini jumlah peserta yang terdaftar sebanyak di atas dua ribuan peserta dari peserta perorangan dan peregu.