Sumenep, 3 April 2020
Limadetik.com – Oleh: Yant Kaiy
Kekhawatiran atau lebih tepatnya ketakutan akan virus corona (Covid-19) di tengah-tengah masyarakat khususnya di Kabupaten Sumenep memang sangat luar biasa dampaknya. Masyarakat ada yang secara sukarela bersama-sama dengan kelompoknya melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan masing-masing.
Kepedulian ini tak lepas dari anjuran dan himbauan pemerintah pusat sampai tingkat daerah. Ditambah lagi dengan gencarnya pemberitaan di televisi tentang korban akibat Covid-19, baik sudah terjangkit atau yang telah meninggal dunia. Data-data itu karena di-update setiap hari oleh Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona.
Masyarakat di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep memang belum ada yang terjangkit Covid-19 sampai saat ini, Jum’at (3/4/2020). Walau demikian, masyarakat akar rumput tetap siaga. Salah satunya mereka mengurangi aktivitas/ bekerja di luar rumah. Kesadaran ini mendapat apresiasi mendalam dari beberapa kalangan.
Memang ada sebagian kelompok masyarakat yang kadang”bandel”, tetap melakukan kegiatan seperti biasanya. Mereka itu lantaran didesak oleh urusan perut. Tapi mereka bukan tidak sadar bahwa ancaman virus corona senantiasa mengintainya. Hal ini umumnya terjadi di kalangan pelosok desa. Karena mereka kalau tidak bekerja hari ini besok mau makan apa.
Sebagian besar masyarakat senantiasa terus berharap agar wabah Covid-19 cepat berlalu. Mereka tak ingin merana terlalu lama. Apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan.
Tapi ada sebagian besar kaum alim ulama mengisyaratkan, hikmah di balik pandemi ini. Bahwa pada bulan puasa, umat muslim bisa lebih khusyuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Yakinlah bahwa Allah Maha Penolong
Penulis adalah wartawan limadetik.com