SUMENEP, limadetik.com — Seiring dengan akan diselenggarakannya Festival Nelayan “Rokat Tasek” di kawasan UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pasongsongan pada tanggal 24 November 2019 akan datang, ada beberapa acara yang telah dikonsep oleh panitia pelaksana. Item acara itu meliputi khataman Al-Qur’an, pertunjukan kesenian asli Madura, larung benih ikan laut, dialog kebudayaan, sampai gotong-royong bersih-bersih pantai agar areal pelabuhan tidal terkesan kumuh dan jorok.
Acara semacam ini akan terus digalakkan sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Jadi bukan sekadar pertunjukan budaya semata. Bukankah dengan semakin banyak bersyukur seseorang hidupnya akan lebih bahagia di dunia dan akhirat. Dan, Insya Allah datangnya rejeki akan semakin berlimpah.
Hasil tangkap ikan nelayan Desa Pasongsongan sekarang memang terbilang melimpah.
Transaksi ikan di pelabuhan Pasongsongan setiap harinya sangat ramai. Beberapa pedagang kecil dari berbagai wilayah sekitar juga turut serta mengais keuntungan di pelabuhan ini. Maka sangat bijak rasanya kalau wujud syukur itu dipanjatkan kepada Allah SWT.
Menurut Muhammad Yusuf, salah seorang pegawai di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pasongsongan bagian Pengawasan Laut, bahwa acara ini terlaksana berkat kerjasama dengan dinas terkait di Kabupaten Sumenep.
“Kami selaku tuan rumah sangat mengaharapkan kehadiran khalayak ramai guna memeriahkan perhelatan budaya dan agama ini. Lebih-lebih kepada para nelayan dan keluarganya,” terang Muhammad Yusuf kepada limadetik.com di kediamannya di Dusun Pakotan Pasongsongan, Selasa (5/11/2019).
Hidup manusia memang tak lepas dengan khilaf, dari sinilah perlu kiranya manusia harus terus diingatkan. Salah satu bentuk untuk mengingatkannya lewat acara “Rokat Tasek” ini. Barangkali dengan saling mengingatkan seseorang akan menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur.
“Acara Festival Nelayan di jajaran kami ini bukanlah seremonial belaka. Tapi acara ini bagi kami sangat penting adanya sebagai pengejawantahan syukur. Ingat akan janji Allah, orang yang tidak pandai bersyukur terhadap nikmat yang diberikan, maka Allah akan memberikan siksa yang amat pedih. Syukur itu sebenarnya sebagai penolak bencana,” ujar Muhammad Jusuf mengingatkan. (Yant Kaiy/yd)