SUMENEP, LimaDetik.Com – Perjuangan dan kepedulian tidak bisa diukur dengan seberapa besar seseorang memberikan hartanya untuk orang lain, namun akan dilihat seberapa tinggi semangat dan gerakan yang digelorakan untuk kepentingan rakyat kecil.
Berangkat dari rasa perihatin akan nasib warga kepulauan Sapaken, Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken (Himpass) menggelar rapat kordinasi (rakor) bersama Pemerintah Desa se Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (27/6/2021) malam.
Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh Pengurus harian Himpass dan perwakilan Pemerintah Desa Pagerungan Kecil, Sepanjang, Sadulang, Sakala dan Desa Sabuntan.
Sahrul Hubairi, Ketua umum Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass) menyampaikan, tujuan dari rapat kordinasi ini merupakan cara Himpass, memperdalam tentang kajian permasalahan pembangunan tenaga listrik dan telekomunikasi di kepulauan Sapeken.
“Kami sudah komitmen bersama dengan perwakilan pemerintah Desa, untuk mengawal kepada pemerintah kabupaten sumenep, agar percepatan pembangunan tenaga listrik dan telekomunikasi segera dituntaskan. Agar tiang listrik PLN yang berdiri di berbagai desa tidak hanya bisu” katanya.
Sementara itu, Ahmad Rasyid, Kepala Desa Sabuntan, turut mengapresiasi Himpass yang sudah melibatkan pemerintah desa dalam menuntaskan kegelisahan masyarakat desa sejak tahun ketahun.
“Alhamdulillah, semua sudah kita bahas bersama dengan adik adik mahasiswa tentang bagaimana kondisi tenaga listrik dan telekomunikasi yang ada dikepulauan secara umum” kata Kades Sabuntan Ahmad Rasyid.
Selain itu ia bersama desa yang lain akan tetap konsisten berjuang bersama Himpass guna mendorong percepatan pembangunan tenaga listrik dan telekomunikasi kepada pihak pemerintah kabupaten sumenep.
“Kami akan tetap konsisten bersama dengan desa-desa lain yang ada di Kecamatan Sapeken akan terus berupaya mendorong untuk percepatan layanan telekomunikasi, selain kelistrika. Sebab keduanya (listrik dan telekomunikasi) adalah bagian yang cukup vital untuk saat ini di kepulauan” ungkap Rasyid yang juga bendahara Asosiasi Kepada Desa (AKD) Kecamatan Sapeken.
Lebihlanjut Rasyid mengakui, pihak PLN terkesan kurang serius dalam mengatasi tenaga listrik di kepulauan Sapeken, maka pihaknya meminta Pemkab Sumenep, agar serius menuntaskan permasalahan ini.
“Ini persoalan yang cukup bertele tele sudah sejak beberapa tahun belum juga ada penyelesaiannya. Oleh karenanya kami akan mendesak Pemkab Sumenep untuk segera mengambil tindakan dan tidak menganggap masalah ini sebagai lelucon belaka” tukasnya.
(Jrl/yd)
