Scroll Untuk Membaca Artikel

Pekik Teriakan Mahasiswa Dari PMII di Gedung DPRD OKU Menuntut Pencabutan UU MD3

×

Pekik Teriakan Mahasiswa Dari PMII di Gedung DPRD OKU Menuntut Pencabutan UU MD3

Sebarkan artikel ini
Fotor 152004934370036

BATURAJA, Limadetik.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) OKU dari universitas baturaja (Unbara) Sekolah Tinggi Ekonomi ( STIE) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan rakyat daerah DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu OKU jum’at (2/3/2018).

Dalam orasi mereka yang disampaikan Hasim salah satu koordinator aksi,menuntut untuk penghapusan dan pembatalan UU MD3, yang menurut mereka sangatlah bertentangan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara yang demokrasi ini.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN
Fotor 152004936133019
Para aktivis PMII saat orasi di depan gedung DPRD

“Adanya UU MD3 hanya melindungi para anggota Dewan dari jeratan hukum, bukan malah melindungi rakyat, bahkan bisa menyengsarakan rakyat yang kian hari makin menjerit,” katanya.

Sambil membawah berbagai tulisan spanduk mereka menyanyikan lagu juang pembangkit semangat, Revolusi sampai mati tolak UU MD3, DPR bukan Tuhan yang kebal hukum, hentikan tirani bebaskan demokrasi, buang jauh-jauh UU MD3.

“DPR Anti Kritik, UU MD3 merupakan senjata, jika tidak disampaikan ke pusat kami akan menuruskan aksi kami dan akan membawah masa lebih banyak lagi,” teriak Hasim.

Hasim menegaskan,tidak mungkin tidak ada para wakil rakyat di gedung DPRD OKU, selain itu mereka mengungkapkan jangan para anggota Dewan lupa pancasila dan lupa sumpah yang diucapkan saat dilantik.

“Ingat wakil rakyat harus mementingkan kepentingan rakyat jangan hanya kepentingan pribadi dan jangan menutupi- nutupi kebohongan, kemunafikan. Kami tidak akan brutal, kalianlah brutal dengan lembut. masih banyak rakyat yg ditindas, UU MD3 tidak ada perlindungan untuk rakyat itu hanya melindungi anggota dewan,” pekik mereka.

Tak hanya itu, para mahasiswa itu mengancam jika aspirasi mereka tidak ditanggapi dan disampaikan maka mereka akan melakukan orasi dengan massa yang lebih banyak lagi.

Aksi ini dikawal ketat gabungan anggota Polres OKU dipimpin Kapolsek Baturaja Timur, Kasat Intel, serta puluhan anggota Sat Pol PP dan TNI. (fikri/yd)

× How can I help you?