Sosbud

Pelar Agung Gelar Haul Akbar dan Jamasan Pusaka Leluhur Aeng Tongtong dan Keraton Sumenep

×

Pelar Agung Gelar Haul Akbar dan Jamasan Pusaka Leluhur Aeng Tongtong dan Keraton Sumenep

Sebarkan artikel ini
IMG 20250702 WA0024 1

Pelar Agung Gelar Haul Akbar dan Jamasan Pusaka Leluhur Aeng Tongtong dan Keraton Sumenep

LIMADETIK.COM, SUMENEP — Komunitas Pelestari Budaya Pelar Agung menggelar acara budaya bertajuk “Haul Akbar & Jamasan Pusaka Leluhur” yang berlangsung di Balai Budaya Pelar Agung – Bujuk Agung, Desa Aeng Tongtong, Sumenep, pada Rabu pagi (2/7/2025).

Bupati Sumenep Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo dalam kesempatan itu menyampaikan, tradisi dan budaya yang saat ini dilaksanakan merupakan cara Pemerintah dan Warga Kabupaten Sumenep tetap menghormati para leluhurnya.

“Acara ini bertujuan untuk menghormati dan mengenang leluhur Desa Aeng Tongtong serta leluhur Keraton Sumenep. Selain itu, juga digelar prosesi jamasan (pembersihan) pusaka keris yang menjadi bagian penting dari warisan budaya lokal Madura” kata Bupati.

Disamping itu, Bupati pun meminta dan mengajak, agar setiap tradisi dan budaya yang ada terus dilestarikan, sehingga menjadi sebuah kebanggaan bagi para generasi di masa depan dan mampu menjadikan tonggak kekuatan di tengah masyarakat.

“Mari bersama-sama kita menjaga kebudayaan dan tradisi yang ada, melestarikannya dan tetap mempertahankannya sebagai kekuatan anak bangsa” ujarnya.

Ketua Komunitas Pelar Agung, Hodis menyampaikan bahwa meski hanya sebuah komunitas sederhana, mereka bertekad terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisi dan budaya yang diwariskan oleh para leluhur.

“Ini adalah cara kami ikut serta melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di Kabupaten Sumenep, sehingga kelak generasi kita tidak kaku dan buta atas budaya maupun tradisi dari leluhur kita” ucapnya.

Panitia juga menghimbau para tamu undangan untuk mengenakan pakaian adat atau batik sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal.

“Acara ini diharapkan mampu menjadi ajang penguatan nilai-nilai budaya, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar warga serta tokoh budaya di Kabupaten Sumenep” kata Hodis.

Sementara Kepala Desa Aeng Tongtong, Hadi Sudirfan, S.Pd.I menyampaikan, kegiatan Haul Akbar dan Jamasan Pusaka yang digelar tahun ini bagi masyarakat Aeng tongtong memiliki makna sebagai pelestarian budaya dan memperkuat akar tradisi.

“Kegiatan ini memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Aeng tongtong, karena tidak hanya menjadi sarana untuk mengenang jasa leluhur dan ulama setempat, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya. Jamasan pusaka, khususnya keris, adalah tradisi turun-temurun yang melambangkan penghormatan terhadap warisan nenek moyang sekaligus upaya menjaga keberkahan dan kearifan lokal” kata Kades Aeng Tongtong.

Acara ini lanjut Kades Hadi, mencerminkan identitas budaya Desa Aeng tongtong sebagai Desa Keriis, sehingga para generasi yang akan datang akan mudah mengenang dan mengetahui sejarah budaya bangsanya sendiri.

“Sebagai Desa Keris, Aeng Tongtong memiliki sejarah panjang dalam pembuatan dan perawatan keris. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat masih sangat menghargai tradisi leluhur. Prosesi jamasan keris, termasuk keris dari Keraton Sumenep, menunjukkan bahwa Aeng Tongtong bukan hanya penyimpan pusaka, tetapi juga pelestari budaya keris Madura yang autentik” terangnya.

Budaya jamasan keris ini memiliki keunikan atau pembeda dari pelaksanaan acara tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena di tahun ini menghadirkan pameran arsip warga yang menampilkan dokumen dan benda-benda bersejarah terkait keris dan kehidupan masyarakat Aengtongtong tempo dulu.

Selain itu, ada juga kolaborasi dengan komunitas budaya dari luar daerah yang turut memeriahkan acara, sehingga semakin memperkaya khazanah budaya yang ditampilkan.

“Pameran ini menampilkan koleksi arsip desa, foto-foto sejarah, dokumen kuno, serta alat-alat tradisional pembuat keris. Beberapa pusaka turunan warga juga dipamerkan, termasuk keris-keris tua yang memiliki nilai historis tinggi. Tujuannya agar generasi muda memahami akar budaya mereka dan bangga menjadi bagian dari Desa Keris” paparnya.

Kades Aeng Tongtong itu menegaskan, penting untuk melakukan jamasan pusaka, terutama pusaka yang berasal dari Kraton Sumenep. Sebab jamasan pusaka adalah ritual pembersihan dan perawatan yang bertujuan menjaga keutuhan fisik dan spiritual pusaka.

“Keris dari Keraton Sumenep memiliki nilai sejarah dan magis yang tinggi, sehingga perawatannya harus dilakukan secara khusus. Selain itu, tradisi ini juga menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini, agar nilai-nilai luhur tetap hidup” ujarnya.

Menurut Kades Hadi, Filosofi di balik prosesi budaya topa’ labar yang juga digelar dalam acara ini menandakan atau mengisyaratkan, Topa’ Labar adalah tradisi syukuran dengan membagikan makanan kepada masyarakat. Filosofinya adalah kebersamaan, rasa syukur, dan berbagi rezeki. Dalam konteks acara ini, Topa’ Labar menjadi simbol bahwa pelestarian budaya harus dilakukan secara gotong royong dan penuh rasa syukur.

Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Banyak pemuda, tokoh adat, dan komunitas budaya terlibat aktif, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan. Dukungan ini menunjukkan bahwa masyarakat Aengtongtong masih sangat mencintai tradisinya dan ingin terus melestarikannya.

Ia pun berharap untuk generasi muda mampu melestarikan tradisi dan warisan leluhur, sehingga apa yang menjadi warisan pendahulu bisa tetap dilestarikan sepanjang mas.

Saya berharap generasi muda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga terlibat aktif dalam melestarikan budaya. Belajar sejarah keris, memahami makna ritual adat, dan ikut serta dalam kegiatan seperti ini adalah cara agar warisan leluhur tidak punah ditengah zaman modern” jelasnya.

Dikatakan Kades Hadi Sudirfan, Pemerintah Desa dalam menjaga kesinambungan acara adat seperti ini, akan terus berupaya memberikan pemahaman bidaya melalui event atau pun penyuluhan.

Pemerintah Desa memberikan dukungan penuh, baik dari segi fasilitas, maupun koordinasi dengan pihak terkait. Kami juga menggandeng Dinas Kebudayaan dan komunitas adat agar acara ini tetap lestari dan semakin berkembang setiap tahunnya” tandasnya.

Untuk kegiatan ini, Kades Hadi mengimbau semua tamu undangan dan masyarakat untuk menghormati prosesi adat, menjaga ketertiban, serta turut meramaikan acara dengan khidmat.

“Mari bersama-sama menjaga kelestarian budaya dan menjadikan acara ini sebagai momentum memperkuat kebersamaan. Terima kasih atas kesempatan ini. Semoga acara Haul Akbar dan Jamasan Pusaka tahun ini berjalan lancar dan semakin memperkuat identitas budaya Desa Aeng Tongtong” pungkasnya.

Berikut Rangkaian Acara Jamasan Pusaka Leluhur di Desa Aeng Tongtong. Acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB, yang diawali dengan :

– Penyambutan tamu.
– Tur pameran arsip warga Desa Keris Aeng Tongtong
– Sambutan dari ketua pelaksana
– Sambutan Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo S.H., M.H
– Haul akbar untuk leluhur Desa Aeng Tongtong
– Jamasan pusaka leluhur dari dalam Kraton Sumenep
– Prosesi budaya topa’ labar.