LIMADETIK.COM, SAMPANG – Kurang lebih satu bulan mengabdi, Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Miftahul Ulum Bangkalan di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Madura, Jawa Timur dengan penuh kenangan.
60 Mahasiswa STIT Miftahul Ulum Bangkalan, yang sebelumnya terbagi di tiga tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN), yakni Desa Jrengik, Desa Panyeppen dan Desa Taman.
Beragam moment selama KKN yang sudah menjadi kenangan tersendiri bagi mahasiswa selama mengabdi termasuk dalam sosialisasi belajar bersama.
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Demikian mument penuh haru yang dirasakan oleh Kelompok KKN (STIT) Miftahul Ulum Bangkalan, pada pelaksanakan perpisahan yang di gelar di Desa taman Kecamatan jrengik, pada Rabu (24/08/2022).
Acara perpisahan ini diisi dengan beragam penampilan anak-anak warga desa Taman, serta mahasiswa. Selain paduan suara, puisi dan drama ada juga pemberian tali asih atau piagam berupa kenangan dari Kampus Ke Camat dan PJ. Kepala Desa.
Turut hadir Camat Jrengik Dr.ZaifuL Muqaddas, Dan Dr. H. Achmad Subaidi, Affan selaku ketua STIT Miftahul Ulum Bangkalan, jajaran Dosen STIT Miftahul Ulum Bangkalan PJ. Kades Taman Fudoli beserta perangkatnya, tokoh Desa M. Muarif, tokoh ulama dan warga desa Taman Jerngik.
Dalam kata sambutannya Affan selaku ketua STIT Miftahul ulum Bangkalan mewakili rekan-rekannya mengucapkan, terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Taman yang telah menerima, mendidik dan membimbing untuk belajar langsung ke tengah-tengah masyarakat dalam menjalankan program KKN.
“Luar biasa ilmu atau pengalaman yang kami dapatkan selama mengabdi disini mudah-mudahan bermanfaat untuk kedepannya, terima kasih kami sampaikan kepada semua tokoh dan warga Desa jrengik yang telah mendukung serta membantu kelancaran kegiatan kami selama mengabdi disini”, ungkapnya.
Juga tercurah pesan diungkapkan oleh PJ Kades Taman Bapak Fudoli agar selalu menjalin silaturahmi meskipun sudah menyelesaikan KKN di Desa atau kecamatan Jerngik.
“Perpisahan ini bukanlah akhir dari pertemuan, melainkan awal dari persaudaraan, semoga kedepannya nanti mahasiswa KKN dan warga Desa Taman tetap menjalin tali silaturrahmi,” ujar fudoli.
