Kesehatan

Penyebaran Wabah Campak di Sumenep Masih Tinggi, Berikut RS dan Puskesmas yang Menangani Pasien

×

Penyebaran Wabah Campak di Sumenep Masih Tinggi, Berikut RS dan Puskesmas yang Menangani Pasien

Sebarkan artikel ini
Penyebaran Wabah Campak di Sumenep Masih Tinggi, Berikut RS dan Puskesmas yang Menangani Pasien
H. Achmad Syamsuri

Penyebaran Wabah Campak di Sumenep Masih Tinggi, Berikut RS dan Puskesmas yang Menangani Pasien

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Sejak ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) atas wabah penyakit campak, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep masih terus intens melakukan imunisasi (vaksinasi) terhadap anak-anak maupun balita sebagai upaya menekan penyebaran wabah campak tersebut.

Berdasarkan data dari Dinkes P2KB Sumenep, penyebaran penyakit campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur hingga kini masih cukup tinggi. Namun demikian tetap ada penurunan, hingga Rabu, 10 September 2025, tercatat 86 pasien anak masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan dari sebelumnya mencapai 100 anak.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep, H. Achmad Syamsuri, ia menyebutkan walau sudah ada penurunan pasien yang menjalani perawatan namun pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada.

“Untuk saat ini sudah tersisa 86 anak yang menjalani perawatan di sejumlah RS maupun Puskesmas. Namun kita tetap harus waspada dan tetap melakukan vaksin atau imunisasi bagi yang belum” katanya, Rabu (10/9/2025).

Rinciannya, lanjut Achmad Syamsuri, 20 pasien berada di RSUD dr. H. Moh. Anwar, 10 pasien di RSI Garam Kalianget, 10 pasien di RSU Sumekar, 0 pasien di RS BHC, 0 pasien RSIA Esto Ebu, 0 pasien RSUD Abuya serta 48 pasien lainnya tersebar di 15 puskesmas Kabupaten Sumenep.

Menurut H. Mamad, sapaan akrab H. Achnad Syamsuri itu, untuk memutus mata rantai penularan virus campak, Dinkes P2KB Sumenep terus menggencarkan kegiatan imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) Campak.

”Kami terus melakuka edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi untuk mencegah penularan campak juga terus kami lakukan,” ungkapnya.

Hingga saat ini total suspek campak di Sumenep sudah mencapai 2.741 kasus. Dari jumlah itu, 2.603 pasien dinyatakan sembuh, sementara 20 pasien meninggal dunia.

“Karena transmisi penyebaran masih tinggi, sehingga ada penambahan suspek” pungkasnya.