Peringati Harlah ke-78, PW Muslimat NU DKI Jakarta Gelar Pengajian dan Doa Bersama untuk Indonesia
LIMADETIK.COM, JAKARTA – Peringati hari lahir (harlah) Muslimat NU ke-78, Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU DKI Jakrta menggelar pengajian dan doa bersama untuk Indonesia. Pengajian dan doa tersebut juga diisi dengan penyerahan santunan kepada 50 Anak Yatim Piatu, yang berlangsung di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (27/7/2024).
Dalam kesempatan itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, Hj. Hizbiyah Wahab Hasbullah menyampaikan, bahwa gelaran pengajian ini untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-78 yang dihadiri ribuan partisipan.
Hj. Hizbiyah menyebutkan, pengajian ini merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan setiap bulan, namun kali ini untuk memperingati Harlah Muslimat NU menghadirkan narasumber Khatib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Abdul Moqsith Ghazali.
Harlah Muslimat NU ini mengusung tema “Membangun Ketahanan Keluarga untuk Menguatkan Ketahanan Nasional”. Hj. Hizbiyah berharap tidak hanya menjadi kesempatan belajar tapi juga berdoa bersama untuk Indonesia Raya.
“Selain kerja-kerja organisasi dalam membimbing jemaah, kami juga tidak pernah berhenti untuk mendoakan kemaslahatan umat, keselamatan bangsa Indonesia,” katanya.
Putri salah satu pendiri NU menambahkan, agenda tersebut juga ditujukan untuk mendoakan para pendiri NU, pendiri Muslimat NU, Anggota Muslimat NU, dan seluruh Jemaah seIndonesia.
“Kita berdoa untuk keselamatan bangsa Indonesia,Kesehatan Bapak Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin . Mudah-mudahan Allah memberikan rahmat dan karunia menjadi bangsa dan negara yang Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr,” tutur dia.
Pada kesempatan yang sama, Hj Hizbiyah juga mengucapkan selamat Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati pada tanggal 23 Juli tiap tahunnya. Menurutnya, HAN adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting untuk mewujudkan generasi emas 2045.
Dikatakannya, upaya penurunan angka stunting juga sangat berdampak signifikan jika dimulai dari sebuah komunitas seperti organisasi Muslimat NU yang basisnya adalah ibu-ibu/perempuan.
Disamping itu, Hj. Hizbiyah juga menyatakan dukungannya pada program makan siang gratis untuk anak sekolah yang menjadi program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, program pemberian gizi bagi anak merupakan hal esensial bagi generasi penerus bangsa yang berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, serta harus dijamin pemenuhan hak dan perlindungannya.
Hj. Hizbiyah mengajak seluruh jajaran dan jemaahnya ikut serta menyukseskan program prioritas pemerintahan baru (Prabowo-Gibran) dalam mengimplementasikan hingga ke akar rumput.
“Beberapa upaya yang telah dilakukan Muslimat NU DKI Jakarta adalah penguatan kepemimpinan perempuan, pemberdayaan ekonomi, pelibatan tokoh agama, hingga perubahan perilaku,” imbuhnya.
Menurutnya, perubahan perilaku jika dimulai dari seorang ibu menjadi salah satu poin penting dalam penurunan angka stunting, sebab menurutnya, seorang ibu adalah kunci kesuksesan pemberian gizi terbaik untuk keluarganya. “Ketika ibu menjadi kunci, maka kepala keluarga harus memberikan dukungan penuh,” ujarnya mengakhiri.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Samsul Ma’arif, memberikan apresiasi tinggi terhadap antusiasme dan dedikasi para kader Muslimat NU. Dalam sambutannya, Kiai Samsul mengingatkan pentingnya menjaga semangat dalam pendidikan anak-anak.
“Kita harus terus memelihara dan mendidik anak-anak kita dengan baik. Kita perlu menjaga mereka dari segala hal yang bisa membahayakan masa depan mereka, baik secara fisik maupun spiritual,” ungkapnya.