MALANG, limadetik.com — Mapaba PMII selama 3 hari. Mapaba digelar di aula balai Desa Wadung, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepat hari Jumaat, 18 Oktober 2019 kemarin.
Ketua Komisariat Universitas Islam Malang Ihwan Ansori mengatakan, Mapaba merupakan jenjang kaderisasi bagi PMII. Dalam Mapaba, mahasiswa anggota PMII dilatih kepimimpinan, Aswaja, analisis social dan berbagai keorganisasian lainya.
“Dengan Mapaba, diharapkan mahasiswa menjadi kader PMII yang kritis transformatif. Kita menghadirkan narasumber dari berbagai disiplin ilmu dan pengalaman, diharapkan kader PMII output dari Mapaba ini akan memiliki nalar kritis transformatif yang akan mendedikasikan kompetensinya untuk merawat ajaran Islam Aswaja, menjaga NKRI dan menjadi kader islam moderat, adaptif dan berkemajuan” kata Ihwan Ansori.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Al-Fanani dalam kegiatan Mapaba ini mngusung tema ” Bergerak untuk mencetak generasi milenial yang nasionalis, agamis, dan professional”.
Mapaba adalah pintu awal dari para peserta, mahasiswa khususnya yang ingin menjadi kader PMII. Ini sesuai apa yang disampaikan oleh ketua Rayon Al-fanani sahabat firman dalam sambutannya.
“Ini (Mapaba) merupakan pintu gerbang pertama bagi mahasiswa yang ingin menjadi anggota PMII, dan di sini mahasiswa akan diberikan pelajaran tentang apa itu Mahasiswa, Antorpologi Kampus, Ke-Indonesiaan, Aswaja, NDP, Gender dan Kopri, dan ke-Oragnisasian PMII” terangnya.
Selain itu ketua Rayon Al-fanani juga mengharapkan supaya peserta mampu menjadi anggota yang Agamis, Nasionalis,dan profesinal. “Mudah-mudahan dengan teori yang diberikan kepaa para peserta MAPABA 2019, menjadikan anggota yang agamis, nasionalis dan profesional di tengah gencar-gencarnya disintegrasi di negeri ini” harapnya.
Adapun tujuan Mapaba ini adalah sebagai rutinitas dalam organisasi, memperkuat ideologi ke-Indoneesian dan ke-Islaman yang di pelajari di PMII, dan dengan organisasi agar mahasiswa menjadi aktivis yang benar-benar” imbuh Firman.
Swnada dengan sahabat Hofi, ia berpesan kepada semua anggota Mapba janagan pernah berfikir organisasi akan memperlambat kuliahmu karena organisasi membuat mahasiswa akan melatih soft skill dan hard skill kalian.
“Kita mempunyai banyak contoh mereka yang berorganisasi lulusnya tepat waktu, juga kami mempunyai contoh mahasiswa yang tidak berorganisasi banyak yang tidak tepat waktu, sehingga kembali pada hak pesonalia/individu” tegasnya. (M.Rofiq, R/yd)