Nasional

Prostitusi Online Marak di Sumenep, Pengelola Hotel Mulai Resah

×

Prostitusi Online Marak di Sumenep, Pengelola Hotel Mulai Resah

Sebarkan artikel ini
Prostitusi Online Marak di Sumenep, Pengelola Hotel Mulai Resah
FOTO: Ilustrasi Prostitusi Online

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Maraknya prostitusi online atau praktek prostitusi berbasis aplikasi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai membuat resah sejumlah pengelola hotel yang ada di Kabupaten dengan julukan Kota Keris.

Prostitusi online melalui aplikasi michat hampir ditemui di sejumlah daerah di Kabupaten Sumenep, khususnya wilaya perkotaan.

Para pelaku prostitusi online ini begitu mudahnya menjajakan diri melalui aplikasi michat kepada setiap orang yang membutuhkan jasa para wanita di aplikasi tersebut, hal inilah yang mejadikan sejumlah pengelola hotel di kota Sumekar mulai resah.

Sebut saja As (inisial) salah satu pengelola hotel di Kabupaten Sumenep yang sudah mulai resah dengan keberaadan penjaja atau pelaku prostitusi melalui online di Sumenep yang kian marak setiap harinya.

AS menyebutkan, hampir setiap hari hotel yang dikelolanya didatangi tamu yang notabene penjaja prostitusi online dengan secara terang terangan mengakui cewek booking order alias BO.

“Di hotel kami ada Standar Operasional Prosedur (SOP) jadi kami tahu melalui kalau ada seorang tamu yang memesan hotel lewat kerjasama aplikasi kami, cewek datang (BO). Pelakunya terang terangan bilang kalau (dia) cewek BO” katanya, Rabu (10/8/2022).

Namun kata AS, pihaknya secara tegas menolak tamu tersebut karena memang tidak menginginkan yang begituan (PSK) masuk ke hotel yang dikelolanya untuk dijadikan tempat begituan (BO).

“Bahkan baru baru ini terjadi ada cewek atau perempuan tiga orang yang datang ke hotel kami dan secara terang terangan mengaku kalau mereka (cewek) ini adalah bookingan atau kasarnya PSK lah, dan saat itu malah ditemani dua orang preman. Karena ditolak mereka (cewek dan preman) membuat gaduh dan kerusuhan” ungkapnya.

Ironisnya lanjut AS, dua orang preman yang datang bersama tiga orang cewek tersebut mengacam petugas atau karyawan hotel dengan sebilah senjata tajam, hingga akhirnya sempar terjadi cekcok.

“Dua orang preman yang kami yakini sebagai manager atau kasarnya makekar cewek tadi sempat mengeluarkan senjata tajam bentuk pisau kepada karyawan kami, karena ditolak untuk nginap di hotel kami, dan ternyata tiga orang cewek ini adalah PSK yang juga ditolak oleh hotel lain” paparnya.

Atas kejadian tersebut tambah AS, pihaknya bersama seluruh karyawan hotel mulai resah, karena akhir akahir ini begitu maraknya pelaku prostitusi online di Kabupaten Sumenep.

“Bukan persoalan takut pada premannya, tapi kami merasa resah jika prostitusi online ini terus dibiarkan di Kabupaten Sumenep, saya rasa tidak menutup kemungkinan cepat atau lambat kita semua akan hancur. Sebab kami tahu dan yakin pelakunya (PSK) ini bukan orang lokal (Sumenep) tapi dari luar kota” tukasnya