SUMENEP, LimaDetik.Com – Puskesmas Pandian, Kecamatan Kota Sumenep, Jawa Timur menggelar vaksinasi COVID-19 bagi Pegawai Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (PPKB) dan Dinas Pertanian Kabupaten Sumenep, ini merupakan vaksinasi tahap kedua yang digelar di Puskesmas Pandian.
H. Achmad Syamsuri, S. Kep, Ns, Kepala UPT. Puskesmas Pandian Sumenep mengatakan, bahwa pihaknya telah mempersiapkan pada tahap 3 kegiatan vaksinasi di bulan maret 2021 yang akan datang. Pasca pelaksanaan tahap kedua.
Baca juga: Wabup Sumenep Lepas Peserta Pelatihan Reportase Limadetik.com
“Target waktu yang disiapkan Puskesmas Pandian dengan interval waktu selama 14 hari ke depan dari tahap pertama sampai dengan tahap kedua. Untuk tahap 3 rencanannya akan dilakukan pada bulan Maret yang tunjukkan kepada masyarakat umum” katanya, Minggu (28/2/2021).
Kepala Puskesmas Pandian H. Achmad Syamsuri S. Kep. Ns melanjutkan, sejauh ini pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk usia di atas 60 tahun yang digelar hari ini tidak ada kendala yang signifikan.
“Kalau kendala saya harap tidak ada ya, yang penting kami betul-betul ketat di meja skrining karena di situ adalah penentuannya. Memang kami melakukan vaksinasi sesuai SOP nya,” imbuhnya.
Sementara, salah satu peserta vaksinasi, Heru (43) Pegawai Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (KB) menyampaikan pentingnya masyarakat untuk melakukan vaksinasi agar covid-19 segera berakhir.
“Vaksinasi ini sangat Penting dan sangat perlu diakukan bagi masyarakat khususnya masyarakat, karena selain memang anjuran pemerintah sebelum dilakukan vaksinasi sinovac covid-19 ini, peserta di Skrining dulu” ujar Heru.
Baca juga: Hari Pertama, Acara Pelatihan Reportase Berjalan Lancar
“Skrining terebut di antaranya usia orang yang menerima vaksin minimal 18 tahun, tidak memiliki penyakit bawaan. Sedangkan kelompok lanjut usia (lansia) 60 tahun ke atas juga telah mendapat persetujuan untuk divaksinasi” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Zakaria (56) peserta vaksinasi di Puskesmas pandian. Ia mengatakan peserta vaksinasi terleboh dahulu diperiksa bisa tidaknya divaksin.
“Tekanan darah yang dibolehkan mendapat vaksinasi ialah maksimal 180/110 mmHg. Pengecekan tekanan darah akan dilakukan ulang oleh petugas lima hingga 10 menit kemudian, selama menunggu pengecekan ulang peserta diberikan vitamin, ucapnya.
“Apabila masih tinggi, lanjut Zakaria, maka vaksinasi terpaksa ditunda hingga kondisinya terkontrol atau kurang dari 180/110 mmHg” tukasnya.
(choe/yd)
