Refleksi Sumpah Pemuda, Cipayung Pamekasan bersama Lora Abbas Orasi di Jantung kota Gerbang Salam
LIMADETIK.COM, PAMEKASAN – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung (HMI/PMII dan GMNI) memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan turun jalan, Sabtu 28 Oktober 2023.
Mereka bergerak dari Eks Tapsiun Jl. Trunojoyo menuju Monumen Arek Lancor berjalan kaki dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan, Lora Abbas Muhammad Rofii berada di barisan depan dengan bergandengan tangan.
Tiba di momentum Arek Lancor, para mahasiswa menyanyikan lagu Indonesia raya.
Selanjutnya, Lora Abbas membacakan teks sumpah pemuda diikuti ratusan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung tersebut di jantung kota bumi Gerbang Salam.
Usai membaca teks sumpah pemuda, tempat mimbar aspirasi telah disiapkan bagi tiga organisasi mahasiswa untuk menyampaikan orasi di momentum hari sumpah pemuda yang jatuh pada 28 Oktober.
“Kami dari PMII Pamekasan membawa 3 aspirasi. Pertama tentang lingkungan hidup, kedua kesejangan sosial dan yang ketiga persoalan hukum,” kata Hendra kader PMII cabang Pamekasan yang berkesempatan menyampaikan aspirasi pertamanya.
Menurutnya, dari persoalan lingkungan hidup pertambangan, ada 200 lebih galian C menjadi sorotan PMII cabang Pamekasan yang telah lama disampaikan kepada pemerintah setempat.
“Ini menjadi objek kontrol bagi pemuda dan mahasiswa di momen hari sumpah pemuda kali ini,” tuturnya.
Disisi lain, Kader GMNI menyoroti persoalan kelangkaan pupuk bagi para petani. Menurut salah satu orator, menyebut pupuk di Pamekasan ditengarai terjadi penyelundupan. Sementara, harga pupuk mahal.
“Kalau tadi kawan PMII menyoal galian C, kita fokus terhadap kepentingan petani dan nelayan. Pupuk langka, petani kesulitan, harga mahal, sementara kita banyak terlahir dari anak petani.”
“Nasib para petani masih belum terlindungi. Kesulitan pupuk di di kabupaten Pamekasan masih langka, petani terengah-engah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
“Petani dan nelayan kita pikirkan bersama-sama. Ayo kita sama sama diskusikan untuk menemukan solusi. Pamekasan bukan milik bupati atau pejabat yang lainnya, tapi Pamekasan milik kita bersama,” tandasnya.
Ketua umum HMI Pamekasan, Fathor Rahman menyatakan, kegiatan sumpah pemuda yang dilakukan bersama PMII dan GMNI atas nama kelompok Cipayung, sebagai bentuk refleksi diri pemuda dan mahasiswa menjadi kontrol sosial, ketimpangan hukum dan kontrol lainnya yang tidak pro rakyat.
“Kami tegaskan, kami sebagai kontrol bagi penguasa dan kami bersama masyarakat Indonesia sebagai kontrol pemerintah,” kata Rahman.
RKH Abbas Muhammad Rofii sendiri merefleksikan hari sumpah pemuda dengan berkumpul bersama mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung untuk bangun refleksi Kepemudaan.
“Ini Kami tegaskan, kegiatan sumpah pemuda sore ini untuk membangun semangat kepemudaan, refleksi diri pemuda, jadi tidak ada muatan maupun unsur politik praktis,” tegas Ra Abbas usai dirinya menutup mimbar aspirasi dengan doa.