Nasional

Sadis.! Arab Saudi Tangkap Warga Palestina lalu Disiksa

×

Sadis.! Arab Saudi Tangkap Warga Palestina lalu Disiksa

Sebarkan artikel ini
saudi man jailed e1551207829740

JEDDAH, limadetik.com — Pemerintah Arab Saudi telah menangkap sejumlah warga Palestina yang tinggal di Arab Saudi lalu disiksa. Hal ini terungkap karena Pemerintahan Arab Saudi menilai warga Palestina terlibat dalam kegiatan-kegiatan amal. Sebagaimana Middle East Monitor melaporkan hal ini pada Rabu (12/6/2019) dengan mengutip akun Twitter Prisoners of Conscience.

Laporan kelompok itu mengenai keadaan tahanan politik di Arab Saudi, merilis serangkaian tweet termasuk rincian penahanan dan keadaan di sekitar mereka seperti dikutip laman Arrahmanews.com.

Menurut tweet tersebut, badan intelijen Saudi melakukan pelanggaran HAM dan menyiksa tahanan Palestina selama dan setelah penangkapan mereka, terutama mereka yang bekerja dengan pengusaha Osama dan Hisham Filali, Mohamed Bin Mahfouth, Warees Bin Mahfouth dan Saleh Abu Ghosh.

Dari beberapa pantauan Prioners of Conscience menyebutkan, pasukan keamanan Saudi menyerbu rumah-rumah warga Palestina itu pada malam hari, mengunci wanita dan anak-anak di satu ruangan dan menyita alat elektronik sebelum menangkap mereka.

Ada kurang lebih 150 orang telah ditangkap dengan alasan pekerjaan amal mereka, termasuk pengusaha dan 40 warga Palestina yang tinggal di Jeddah.

Dalam cuitan itu mencatat bahwa semua tahanan dicegah menghubungi keluarga mereka. Beberapa memasuki tahun kedua mereka di tahanan.

“Keluarga beberapa tahanan tidak tahu apa-apa tentang mereka bahkan selama Ramadhan dan Idul Fitri,” kata kelompok itu.

Selama beberapa bulan terakhir, dinas keamanan Saudi melakukan kampanye penangkapan yang luas dan rahasia terhadap warga Palestina di kerajaan itu. Kedutaan Palestina di Riyadh telah melakukan untuk mendukung mereka yang terkena dampak.

Pada kasus penangkapan warga Palestina, Arab Saudi telah menangkap ribuan aktivis, intelektual, ulama, jurnalis dan pengusaha selama dua tahun terakhir dalam upaya untuk menghilangkan segala kemungkinan oposisi terhadap Putra Mahkota Mohammed bin Salman, untuk memperkuat posisinya sebagai calon Raja (LD/ARN)