Nasional

SKK Migas Jabanusa Berharap UKW Akan Meminimalisir Wartawan Aba-abal

×

SKK Migas Jabanusa Berharap UKW Akan Meminimalisir Wartawan Aba-abal

Sebarkan artikel ini
SKK Migas Jabanusa Berharap UKW Akan Meminimalisir Wartawan Aba-abal
FOTO: Amni Nadya, Humas SKK Migas Perwakilan Jabanusa

LIMADETIK.COM, SURABAYA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) perwakilan Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) terus mendorong wartawan yang ada di wilayah Jawa Timur untuk menjadi wartawan yang berkompeten, dan taat pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) sehingga hasil karya setiap wartawan dapat dipertanggungjawabkan.

Hal itu disampaikan Humas SKK Migas perwakilan Jabanusa, Amni Nadya, mewakili Kepala Humas SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Nur Wahidi yang tidak sempat hadir karena ada urusan lain yang harus diselesaikan.

“Saya mewakili kepala Humas SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Bapak Nur Wahidi yang saat ini belum bisa hadir secara langsung membuka acara Uji Kompetensi wartawan (UKW) angkatakatan ke-46 Tahun 2022 yang dilaksanakan oleh PWI Jawa Timur” katanya, dihadapan Ketua PWI jatim beserta para tim penguji dan peserta UKW, Sabtu (12/11/2022) di Balai Wartawan A.Aziz, Jalan Taman Apsari15-17 Kota Surabaya.

“Ini adalah Uji Kompetensi wartawan (UKW) yang ke-46 tahun 2022, kegiatan ini adalah hasil kerjasama SKK Migas Jabanusa dengan PWI Jawa Timur” tambahnya.

Menurut Nadya, wartawan yang kompeten akan mampu melahirkan hasil atau karya jurnalistik yang baik dan mengedukasi. “UKW ini adalah upaya SKK Migas Jabanusa bersama PWI Jatim menekan atau meminimalisir wartawan abal-abal” jelasnya.

Dikatakan Humas SKK Migas Perwakalian Jabanusa itu, wartawan yang abal-abal adalah wartawan yang tidak memiliki Koran, sehingga gaya dan caranya menulis serampangan. “kalau wartawan sudah keluar dari kaidah jurnalistik, tentu ini akan menjadi berbahaya“ tukasnya.

Ditemui usai mebuka acara UKW angkatan ke-46, Nadya panggilan akrabnya menyampaikan, jika SKK Migas perwakilan Jabanusa membuka ruang bagi para meia untuk melakukan konfirmasi, sehingga apa yang nantinya ditulis sesuai fakta yang ada berdasarkan keterangan resmi.

“Kami (SKK Migas) selalu terebuka dan welcome jika ada teman-teman pers yang ingin melakukan konfirmasi” ucapnya.

Ditanya keuntungannya menjalin kerjasama dengan PWI Jatim, perempuan cantik berkamata itu secara tegas menyampaikan sangat banyak, khususnya dibidang informasi atau pemberitaan.

“Dengan bertambahnya wartawan yang kompeten, tentu akan semakin banyak penulis yang profesional, disinllah kami (SKK Migas) bersama PWI jatim punya tujuan, sehingga sampai saat ini berdasrkan media pantau kami, pemeberitaan hoax itu hanya berada diangak 1 persen, 9 persen netral, dan 90 persen positif” ungkapnya.

Sebelumnya, ketua PWI Jatim Lutfil Hakim dalam sambutannya meyampaikan terimaksih atas kerjasama SKK Migas bersama PWI meningkatkan kompetensi wartawan melalui UKW. “PWI Jatim ingin menyampaikan banyak terimaksih kepada SKK Migas, dan saat ini kita (PWI) sudah melaksanakan UKW angkatan ke-46, dengan harapan semua peserta bisa dinyatakan kompeten” katanya.

Luthfil menjelaskan, pada diri wartawan itu terdapat mahkota yang menjadi ruhnya pers, yakni Kode Etik Jurnalistik (KEJ), jika kode etik ini benar benar dijalankan maka tentu perilaku wartawan ini akan semakin baik.

“Kalau kode etik jurnalis sudah tidak lagi menjadi pegangan dalam menjalankan fungsi sebagai wartawan, maka jangan harap lagi akan terbangun jiwa wartawan yang profesional” terangnya.