Daerah

SMSI Sumenep Diskusi Ketahanan Pangan di HUT ke-8, Begini Respon Kepala DKPP

×

SMSI Sumenep Diskusi Ketahanan Pangan di HUT ke-8, Begini Respon Kepala DKPP

Sebarkan artikel ini
SMSI Sumenep Diskusi Ketahanan Pangan di HUT ke-8, Begini Respon Kepala DKPP
Wahyudi, Ketua SMSI Sumenep (kiri) bersama Kepala DKPP Chainur Rasyid

SMSI Sumenep Diskusi Ketahanan Pangan di HUT ke-8, Begini Respon Kepala DKPP

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumenep yang ke-8 kali ini cukup berbeda, pasalnya tahun 2025 ini bersamaan dengan bulan suci ramadhan, namun demikian aksi sosial berbagi takjil tetap yang berlangsung di depan Rumah Makan Ayam Brewok, Jl. Pahlawan No.15, Karangdhalem, Karangduak, Jumat (7/3/2025).

Acara ini merupakan bentuk kepedulian SMSI terhadap masyarakat, disamping itu juga dilakukan pemotongan tumpeng sekaligus diisi diskusi dengan mengusung tema ketahanan pangan sebagai isu utama yang perlu mendapatkan perhatian lebih luas.

Acara Anniversary SMSI ke-8 ini berlangsung di ruang pertemuan VIP Rumah Makan Ayam Brewok. Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, yang mewakili Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo.

Dalam sambutannya, Chainur Rasyid menyampaikan apresiasi terhadap SMSI yang telah berkontribusi dalam penyebaran informasi dan pengawalan program pemerintah daerah.

“Saya salut dengan keberadaan SMSI yang kini memasuki usia ke-8. Tanpa peran media, program pemerintah daerah tidak akan berarti apa-apa. Media adalah jembatan komunikasi yang menjangkau masyarakat luas, memastikan kebijakan pemerintah dipahami dan didukung oleh rakyat,” ungkapnya di hadapan seluruh anggota SMSI Sumenep.

Kadis Chainur Rasyid juga menyinggung tema tentang berbagai program ketahanan pangan yang sedang digalakkan DKPP Sumenep, salah satunya adalah aplikasi Silang Tani.

“Aplikasi ini dirancang untuk menghubungkan petani dengan pasar, memudahkan distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui akses informasi yang lebih luas. Di situ, masyarakat bisa berinvestasi atau memasarkan produk hasil taninya,” terang Inong sapaan akrabnya.

Selain itu, ia juga mendorong kreativitas masyarakat agar tidak segan untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah. Salah satu contohnya adalah pengolahan buah srikaya menjadi permen dan dodol srikaya, yang kini mulai dikembangkan sebagai produk unggulan daerah.

“Kita tidak hanya ingin menjual hasil pertanian dalam bentuk mentah, tetapi juga harus berinovasi dalam pengolahan. Srikaya bisa menjadi permen dan dodol, sementara hasil bumi lainnya seperti bawang dan jagung kini mulai dilirik oleh pasar nasional hingga internasional,” jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa Kabupaten Sumenep kini mulai mengekspor sabut kelapa sebagai media tanam hidroponik yang banyak diminati di luar negeri. Menurutnya, dengan dukungan teknologi dan kreativitas, sektor pertanian Sumenep bisa semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Ketua SMSI Sumenep, Wahyudi, menegaskan bahwa media memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi terkait ketahanan pangan dan inovasi pertanian.

“SMSI Sumenep akan terus mengawal dan mempublikasikan program-program yang berdampak bagi masyarakat. Ketahanan pangan bukan hanya tugas pemerintah dan petani, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk media,” ucapnya.

Perayaan HUT ke-8 SMSI ini pun berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Dengan semangat kolaborasi antara media, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan ketahanan pangan Sumenep dapat terus diperkuat untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.