SURABAYA, Limadetik.com — Dua anggota DPRD Provinsi Jawa Timur menilai Legislatif Jatim ‘macan ompong’. Hal itu bukan tanpa sebab, pasalnya, sudah berapa kali anggota legislatif tersebut meminta salinan dokumen asli APBD kepada eksekutif (Pemprov Jatim, red) namun hingga kini tak kunjung diberikan.
“Saya tadi menyikapi hal yang sama, minta salinan dokumen APBD 2020 dan semua lampirannya untuk diserahkan ke anggota dewan minimal ke masing-masing Fraksi. Bagimana pun ini menjadi hak dewan untuk melakukan pencermatan dan pengawasan kinerja eksekutif, tanpa dokumen itu dewan ibarat macan ompong” kata Mathur Husyari, Rabu (29/4/2020).
Menurut Mathur, pihaknya menduga ada persekongkolan antara eksekutif dan oknum pimpinan dewan yang sengaja menyembunyikan dokumen APBD 2020. Sangat tidak logis dan aneh bin ajaib RAPBD yang sudah disahkan bersama legislatif dan eksekutif dalam rapat paripurna dan sudah dievaluasi oleh mendagri kemudian dokumen ditetapkan menjadi APBD, sampai detik ini tidak ada di kantor DPRD Jatim.
“Bisa saja dokumen ini sudah diserahkan ke Pimpinan Dewan tapi disembunyikan” ujarnya.
Lanjut legislator asal Bangkalan ini, Menurut UU Nomor 14 Tahun 2008, dokumen APBD itu masuk kategori informasi publik dan setiap warga negara berhak tau atau memperoleh salinannya.
“Menurut saya, Pemprov Jatim sangat tertutup dan takut terhadap Transparansi Anggaran. Takut pada bayang-bayang dirinya sendiri” imbuhnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Azis, menurutnya, ada catatan khusus terkait posisi, tugas dan fungsi dewan. Dia juga mengatakan, saat ini dewan punya dua pilihan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
“Pilihannya sekarang, kita mau gini-gini aja atau gutu-gitu aja,” kata dia.
Tak hanya itu, dia juga menganggap selama ini DPRD Jatim agak bercanda dalam menjalankan tugasnya, padahal DPRD disumpah dan digaji.
“Urusan buka APBD saja tidak dikasih kita diam, ini kan bercanda namanya. Padahal kita digaji pakai uang beneran dan disumpah juga beneran, masak urusan gitu saja kita tidak bisa,” tambah dia.
Lebih jauh Azis mengatakan, jika pihak eksekutif tidak percaya terhadap legislatif dengan alasan APBD itu takut bocor keluar, maka bagaimana legislatif bisa percaya terhadap eksekutif.
“Jadi buka APBD itu sangat penting, selama urusan ini belum selesai, kita masih sedang bercanda,” tukasnya. (ron/yd)