SUMENEP, Limadetik.com – Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass) menolak sentralisasi organisasi kepemudaan di Kabupaten Sumenep, sebagaimana disampaikan Ketua KNPI Sumenep beberapa waktu lalu, karena tidak sesuai dengan asas demokrasi dan desentralisasi.
Dilansir melalui madurapost.net pada 11 November 2021 lalu, bahwa “KNPI Sumenep akan terus mengawal tentang aspirasi para aktivis dan mahasiswa yang beberapa hari ini lantang bersuara tentang kemiskinan”
Menanggapi hal tersebut, Karim Wakil ketua Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass) menganggap ucapan ketua KNPI Sumenep, terlalu lebay dan bermuatan politis.
“Apa yang diucapkan Ketua KNPI Sumenep saya fikir sebuah hal yang bermuatan politis, tentu ini juga terlalu lebay” katanya, Kamis (18/11/2021).
“Setelah saya baca dan pahami, ucapan ketua KNPI Sumenep terlalu lebay, semacam dewan perwakilan aktivis saja” imbuhnya.
Kendati demikian, menurut Karim, semua organisasi kepemudaan (OKP) khususnya Himpass punya cara sendiri dalam berekspresi, jangan seolah olah datang dengan berkedudukan sebagai kepala dinas
“Kami fikir, semua Organisasi kepemudaan punya cara tersendiri, termasuk Himpass juga punya cara bagaimana untuk berekspresi. Ini kok malah moro-moro mau jadi pahlawan.
Karim dengan tegas mengatakan, Ketua KNPI jangan sok berlagak layaknya politisi. Sehingga seakan-akan semua organisasi kepemudaan akan dimonopoli dibawah kendalinya.
“Banyaknya aspirasi pemuda/mahasiswa sumenep, tiba tiba ketua KNPI Sumenep datang dengan misi mengawal aspirasi, lantas apa kajian mereka, selain mengawal aspirasi yang lantang disuarakan pemuda/mahasiswa” pungkasnya.