SUMENEP, limadetik.com – Sekelompok massa yang mengatasnamakan Komunitas Pemuda Anti Korupsi (Kompak) menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Jawa Timur, Senin (21/9/2020).
Mereka mempersoalkan validitas data Daftar Pemilih Sementara (DPS). Versi Kompak, Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pileg 2019 lalu, 868.171. Sementara pada DPS Pilkada 2020 terdapat pengurangan sekitar hampir 50 ribu calon pemilih.
“Maka dari itu, kami penuntut agar KPU melakukan pencoklitan ulang,” tegas koordinator aksi, Ahmad Sanusi.
Selain itu, pihaknya menyampaikan beberapa tuntutan lain, di antaranya menuntut agar menindak tegas petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang bekerja tidak profesional. Termasuk menuntut Ketua KPU memundurkan diri.
“Ketua KPU Sumenep harus mengundurkan diri, karena melanggar surat edaran KPU RI,” ujarnya.
Aksi yang dijaga puluhan aparat kepolisian berjalan kondusif. Usai menyampaikan orasi secara bergantian, massa ditemui Ketua KPU Sumenep Abd. Waris. Pihaknya meminta perwakilan aksi masuk ke kantor KPU untuk berdiskusi tentang DPS.
“Kami minta perwakilan untuk masuk ke dalam. Kita berdiskusi soal proses pemutakhiran data hingga menjadi DPS. DPS itu berawal dari DP4. DP4 kemudian disinkronisasi dengan DPT terakhir,” ujarnya. (hoki/yd)
