Peristiwa

Warga Camplong Temukan Mayat Perempuan Mengapung, Keluarga Nyatakan Musibah

×

Warga Camplong Temukan Mayat Perempuan Mengapung, Keluarga Nyatakan Musibah

Sebarkan artikel ini
Warga Camplong Temukan Mayat Perempuan Mengapung, Keluarga Nyatakan Musibah

Warga Camplong Temukan Mayat Perempuan Mengapung, Keluarga Nyatakan Musibah

LIMADETIK.COM, SAMPANG – Suasana di perairan Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, berubah mencekam saat warga menemukan mayat perempuan mengambang sekitar 700 meter dari bibir pantai, Sabtu pagi (21/6/2025).

Diketahui korban bernama Sundari (55), warga asal Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.

Penemuan jasad perempuan ini sontak mengundang perhatian warga. Seorang nelayan setempat yang melihat pertama kali tubuh tersebut segera memberi tahu warga lain dan bersama-sama mereka menghubungi Polsek Camplong sekitar pukul 09.40 WIB.

Pihak kepolisian pun bergerak cepat. Tim dari Polsek Camplong yang dipimpin oleh Kanit Reskrim dan Kanit Intel segera menuju lokasi. Kapolsek juga langsung berkoordinasi dengan jajaran Polres Sampang guna mempercepat proses evakuasi dan penanganan awal.

“Kami menerima laporan dari warga bahwa ada mayat mengapung di laut. Kami langsung ke lokasi dan mengamankan area dermaga karena banyak masyarakat berkumpul,” kata IPDA Gama Rizaldi, Humas Polres Sampang.

Untuk menjangkau titik penemuan, petugas meminta bantuan dari nelayan dan perangkat desa. Dengan menggunakan perahu kecil, mereka menuju lokasi tempat jasad ditemukan. Setelah berhasil dievakuasi ke atas perahu, muncul pengakuan dari salah satu warga yang mengenali korban.

“Warga tersebut meyakini bahwa korban adalah Sundari, istri dari seorang pria asal Pamekasan. Informasi ini langsung kami cek dengan keluarga korban untuk memastikan identitas,” terang Gama.

Setelah identifikasi awal, jenazah dibawa ke tepi pantai lalu dinaikkan ke ambulans menuju RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang guna pemeriksaan medis lanjutan. Namun, saat dalam perjalanan, ambulans dihentikan di wilayah Desa Tamba’an oleh suami korban.

Suami Sundari menyampaikan keberatan terhadap proses autopsi di rumah sakit. Ia meminta agar jenazah cukup dibawa ke Puskesmas Camplong saja, tanpa pemeriksaan forensik mendalam, karena menganggap kejadian ini sebagai musibah laut.

Menghormati permintaan keluarga, polisi akhirnya mengalihkan tujuan ambulans ke Puskesmas Camplong. Di sana, tim medis hanya melakukan pemeriksaan luar secara singkat untuk memastikan kondisi jasad, disaksikan oleh pihak kepolisian.

Pemeriksaan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan mencolok pada tubuh korban. Keluarga pun secara resmi menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi dan menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum atas kejadian tersebut.

“Dengan adanya surat pernyataan dari pihak keluarga, kami tidak melanjutkan proses hukum. Meski begitu, semua kronologi tetap kami catat sebagai laporan resmi,” tegas IPDA Gama Rizaldi.

Jenazah Sundari kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dibawa pulang dan dimakamkan di kampung halamannya di Pamekasan. Proses pengembalian jenazah berjalan lancar dengan pengawalan dari aparat kepolisian.

Peristiwa ini menyisakan duka bagi keluarga korban dan menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan di wilayah perairan. Warga pun diimbau segera melapor jika melihat kejadian serupa demi keselamatan bersama dan proses penanganan yang cepat.