SUMENEP, limadetik.com — Warga yang ada di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur kaget. Pasalnya, di daerah yang tahun lalu menjadi korban gempa, kembali merasakan adanya getaran bumi, Kamis (8/8/2019).
Mereka khawatir dan masih trauma. Pasalnya, pada 2018 lalu, terjadi gempa di pulau tersebut yang mengakibatkan banyak bangunan rumah hancur. Trauma masyarakat masih belum pulih total meski semua rumah yang hancur itu telah diperbaiki.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi membenarkan adanya getaran. Hanya saja, dia menegaskan, bahwa getaran yang terjadi di Pulau Sapudi itu bukanlah gempa bumi. Tapi, getaran itu berasal dari bom ikan atau potas di wilayah perairan Sapudi dan Raas.
“Benar memang terjadi getaran di Desa Prambanan, Pulau Sapudi. Tapi itu bukan gempa, melainkan ledakan potasium atau bom ikan di perairan Sapudi dan Raas,” katanya.
Pria yang karib disapa Rahman menjelaskan, getaran yang terasa hingga daratan itu disebabkan oleh dua kali ledakan bom ikan di laut. Kemungkinan, bom ikan yang diledakkan itu tidak terlalu jauh dari pinggir pantai sehingga getarannya terasa ke wilayah daratan.
“Sepertinya (pusat ledakan) memang tidak terlalu jauh dari daratan,” imbuhnya. (hoki/yt)
