Indehoy, Seorang Perempuan di Sumenep Ngaku Hanya Dapat Rp 150 Ribu Sekali Kencan

×

Indehoy, Seorang Perempuan di Sumenep Ngaku Hanya Dapat Rp 150 Ribu Sekali Kencan

Sebarkan artikel ini
pelecehan

SUMENEP, limadetik.com – Sejak pekan lalu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep, Jawa Timur panen tangkapan pasangan bukan muhrim. Kali ini, penegak peraturan daerah (Perda) ini mengamankan seorang perempuan saat sedang asyik indehoy di salah satu hotel di Kota Sumenep, Senin, (11/3/2019) sekitar Pukul 10.00 WIB.

Setelah berhasil diamankan, perempauan inisial R yang merupakan warga Desa Pagar Batu, Kecamatan Saronggi, Sumenep ini dibawa ke Kantor Dinas Satpol PP dengan lawan mainnya guna dimintai keterangan. Pria berinisial A ini merupakan warga Desa Poteran, Kecamatan Talango, Sumenep.

Baca :  Lagi, Oknum Pegawai di Lingkungan Pemkab Sumenep Digerebek Saat “Ngamar”

Belasan Orang Kembali Ditangkap Satpol PP Sumenep, Satu Diantaranya PSK

Obrak Abrik Kos-kosan, Satpol PP Sumenep Panen Tangkapan

“Saat diamankan keduanya diketahui sedang bercumbu mesra. Karena hubungan diluar nikah, terpaksa kami amankan,” kata Kepala Bidang Ketentraman, Penertiban Umum dan Lintas Masyarakat, Dinas Satpol PP Sumenep, Fajar Santoso.

Fajar menjelaskan, saat dimintai keterangan, si perempuan mengaku hanya dibayar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu sekali kencan dengan lelaki hidung belang.

“Sebenarnya yang perempuan ini sudah 4 kali kami amankan. Berdasarkan pengakuannya hanya dibayar Rp 150 ribu sekali booking,” bebernya.

Perempuan malang ini selalu beralasan melakukan pekerjaan haram karena menjadi tulang punggung keluarga. Dia juga mengaku menafkahi empat orang anak yatim di rumahnya.

“Saat terkena razia, dia mengaku akan berhenti. Tapi tetap saja. Bahkan pernah suatu waktu sampai saya juga ikut membantu memberikan uang seadanya, karena merasa kasian (kalau memang benar menafkahi anak yatim),” ucap Fajar.

Namun, kali ini pihaknya tidak bisa memberikan toleransi lagi. Sebab dia sudah ke empat kalinya tertangkap basah ngamar dengan lelaki yang bukan muhrim. Sehingga, pihaknya mau tidak mau akan mengusahakan untuk segera menikah.

“Kita usahakan dia menikah. Janjinya itu bulan Maret sekarang dia akan menikah. Tapi juga belum nikah,” imbuh Fajar. (hoki/dyt)