SUMENEP, Limadetik.com – Setelah menggelar aksi unjuk rasa beberapa hari yang lalu, kini aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass) dan Forum Mahasiswa Kangayan (Formaka) kembali turun jalan, Jumat (29/11/2019).
Bukan tanpa alasan kembalinya dua kelompok elemen mahasiswa kepulauan ini turun ke jalan lantaran aksi sebelumnya mereka tidak ditemui oleh Bupati maupun Wakil Bupati Sumenep termasuk pula sekdakab nya untuk bisa mendengarkan apa yang menjadi tuntutan mereka.
“Kedatangan kami kembali kesini (Rumdis Bupati) hanya ingin tahu apa sikap dan kebijakan Bupati Sumenep atas tuntutan kami sebagai representatif warga kepulauan yang menginginkan adanya tambahan kapal baru dari Pemkab yang kaya raya ini” kata Abd.Rahman dengan lantang sebagai koorlap aksi.
Kami sebut Rahman, sudah melakukan aksi pada beberapa hari yang lalu untuk menyampaikan aspirasi ini kepada Bapak Bupati Busyro Karim akan tetapi tidak bisa ditemui hingga membuat kecewa para mahasiswa kepulauan.
“Bapak Bupati yang terhormat, kami hanya ingin menegaskan bahwa saat kami melakukan aksi pertama kenapa tidak ditemui, dan kami baru tahu ternyata bapak lagi jalan-jalan keluar negeri. Dan saat itu pula tidak satupun pejabat tinggi yang mau nemui kami, baik pak Wabup maupun pak Sekda kemana kalian semua bapak” tegasnya.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah mahasiswa ini tetap bertahan di depan gerbang utama rumah dinas Bupati, mereka berjanji tidak akan meninggalkan tempat hingga Bupati Busyro Karim keluar untuk menemui mereka.
“Kalau Bupati Sumenep Busyro Karim tidak juga segera menemui kami, dan merespon apa yang menjadi tuntutan kami, maka kami pastikan tidak akan beranjak di tempat ini bahkan kami akan bermalam di sini” ungkapnya.
Selain itu mahasiswa juga menegaskan akan memanggil seluruh mahasiswa kepulauan yang ada di beberapa kota untuk kembali turun kejalan melakukan aksi yang lebih besar.
“Jika tetap tidak juga menemui kami mahasiswa Kepulauan Berjanji akan melakukan aksi besar-besaran ke Pemkab Sumenep,” pungkasnya. (yd/yd)
