SUMENEP, limadetik.com – Tahun 2020 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep, Jawa Timur sebesar Rp 2,4 triliun. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan APBD 2019 yang mencapai Rp 2,5 triliun.
Namun, meski APBD kabupaten yang terdiri dari 27 kecamatan ini mencapai Rp 2 triliun lebih, terdapat banyak desa tergolong desa tertinggal. Berdasarkan data Pemkab setempat, sedikitnya 100 desa masuk kategori desa tertinggal.
“Di Sumenep desa tertinggal sebanyak 100 desa,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim saat Rapat Paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2019, Senin, 06 April 2020.
Jumlah desa di Sumenep sebanyak 330 yang tersebar di 27 Kecamatan, baik wilayah daratan maupun daerah kepulauan. Sementara jumlah desa yang berstatus maju hanya 19 desa, sisanya 211 berstatus desa berkembang.
Namun, bupati dalam LKPj tidak menjelaskan secara detail tiga kriteria desa tersebut, termasuk langkah yang bakal dilakukan.
“Sedangkan jumlah BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang sehat dari tahun 2018 ke 2019 tetap, yakni sebanyak lima,” ujarnya.
Adapun angka elektrifikasi kelistrikan tahun 2019 telah mencapai 63,04 persen atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2018 yang hanya mencapai 60,59 persen. (hoki/yd)
