SUMENEP, LimaDetik.Com – Diakhir masa jabatan Dr.KH.A.Busyo Karim sebagai Bupati Sumenep digoyang dengan isu pekerja seni yang ada di Kabupaten dengan lambang Kuda Terbang.
Hal itu terlihat dengan turunnya ratusan massa pekerja seni yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Pekerja Seni (GERPAS) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kehadiran pekerja seni ke pemkab sumenep menuntut pemerintah setempat agar kembali memberikan izin supaya mereka bisa bekerja kembali.
“Diakhir jabatan Buapti Sumenep kita goyang dia (bupati, red) dengan musik hari ini” kata koorlap aksi Bambang Hodawi saat menyampaikan orasinya, Rabu (11/11/2020).
Bambang dengan lantang kembali menyuarakan bahwa hingga saat ini mereka menjadi korban Pemberi Harapan Palsu (PHP) oleh pemkab sumenep.
Baca Juga: Merasa Dikebiri, Ratusan Pekerja Seni Demo Kantor Pemkab Sumenep
“Kami hanya minta pekerja seni di sumenep kembali diperbolehkan untuk manggung atau bekerja. Sebab ratusan pekerja seni yang ada menggantungkan hidupnya pada pekerjaan ini (seni)” tegas Bambang.
Bambang yang juga Advokat di sumenep ini menuding bahwa pihak pemerintah sumenep telah mengebiri mereka, (pekerja seni, red) sehingga dengan alasan covid-19 yang melumpuhkan mereka jadi alasan pemerintah.
“Pemerintah pernah mengatakan jika sudah zona kuning maka akan dibuka kembali, tapi sekarang mana. Padahal kita tahu semua covid di sumenep ini sudah tidak lagi begitu mengkhawatirkan, karena sudah banyak yang sembuh bahkan di desa-desa tidak ada lagi. Tapi kenapa kami masih dihalangi” terangya.
Dengan pengamanan ketat dari anggota Kepolisian, para pendemo masih bertahan di depan Kantor Pemkab Sumenep, sambil melantunkan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh beberapa pekerja seni perempuan sebab beberapa diantara mereka telah masuk menemui Bupati Sumenep Bunsyo Karim.
(yd/yd)
