SITUBONDO, Limadetik.com – Rapat Koordinasi (Rakor) Aktifitas PT. Gelung Kencana (GK) Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo masih menjadi pro kontra. Rabu, (24/01/2018).
Pihaknya PT. GK beraktifitas dalam Bidang Pembesaran Udang Vaname berdiri sudah 30 tahun lalu. Berjalannya waktu PT. GK memperluas usahanya dalam pembuatan tambak. Namun hal itu menjadi berdampak terkait pencemaran lingkungan serta aktifitas pembuatan tambak baru kepada masyarakat setempat dan lainnya.
Pantauan Limadetik.com seperti halnya yang terjadi di Rakord yang kedua bersama warga yang dilaksanakan di Balai Desa Gelung belum memenuhi kesepakatan yang sepenuhnya.
Ibarat debat kusir tidak ada ujung pangkalnya dan masalah ini akan tetap bergulir. Sampai masyarakat pun bubar dalam Rakord tersebut berita acara belum ditandatangani bersama.
Pada kesempatan itu, warga Desa Gelung melalui Ketua Lsm Peka, “Terkait usulan warga yang terdampak akan dipenuhi oleh perusahaan PT. GK serta dibuatkan berita acara”. Saat menyampaikan di Rakord bersama sejumlah warga.
Berbeda halnya dengan Ketum Gp Sakera (Gerakan Perlawanan Anti Korupsi, Edukasi, Resistensi dan Advokasi) Kabupaten Situbondo mengatakan bahwa, “Selaku pihak perusahaan seharusnya memberikan Corporate Social Responsibili (CSR) sebesar 5%. Namun itu jauh dari hak masyarakat setempat yang hanya diberikan sembako ala kadarnya”.
Syaiful menambahkan, “Kami bukan perwakilan dari masyarakat. Namun saya sebagai asal warga Situbondo ikut prihatin dan sebagai aktivis akan memperjuangkan masyarakat untuk memenuhi hak sepenuhnya”.
Ipul panggilan akrabnya melanjutkan, “Jangan masyarakat jadikan sapi perah apalagi dizholimi haknya oleh pihak-pihak yang berkepentingan”.
Rakor bersama warga juga dihadiri PT. GK Komisaris, Sugiarto, Direktur Yanto, Muspika Kecamatan Panarukan, Danramil 0823/05, Kapten Infantri Jony K, Babinsa Desa Gelung Suprayitno, Polsek yang diwakili Kanit Binmas, R. Rachman, Bhabinkamtibmas Desa Gelung, Daniel, Kepala Desa Gelung H. Jasmoto, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Siswadi, SP Bagian Kajian Dampak Lingk, Dinas Perikanan & Kelautan, Fathorrahman, Kasi pengawasan. (Aka/yd)
