Scroll Untuk Membaca Artikel
Daerah

Beredar Pamflet APG terkait Realisasi RTLH Desa Gadu Barat, Ada Apa?

×

Beredar Pamflet APG terkait Realisasi RTLH Desa Gadu Barat, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini
Beredar Pamflet APG terkait Realisasi RTLH Desa Gadu Barat, Ada Apa?
FOTO: Pamflet facebook Firmansyah

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Polemik tentang realisasi program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun anggaran 2022 di Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep tak kunjung reda.

Beberapa jam yang lalu, ramai beredar pamflet di whatsapp group dan beranda facebook, salah satunya di akun facebook bernama Firmansyah, Rabu (25/1/2023).

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Pamflet tersebut berisikan tentang sikap Aliansi Pemuda Gadu Barat (APG) terhadap realisasi program RTLH di Gadu Barat yang diduga ada penyalahgunaan anggaran, tidak adanya transparansi dan cenderung merugikan terhadap masyarakat penerima bantuan RTLH.

“Sikap kami Aliansi Pemuda Gadu Barat (APG) pada Oktober 2022 sudah jelas. Kami sangat menyayangkan adanya indikasi penyalahgunaan anggaran RTLH yang berjumlah 16 unit tersebut”. salah satu isi tulisan Firmansyah di pamflet itu.

“Tapi respon Pemdes malah cenderung bermain di belakang layar, menemui pihak-pihak yang dianggap punya pengaruh untuk melemahkan gerakan kami. Tentu kami tidak terima dengan cara-cara culas seperti itu” tambahnya di alinea berikutnya.

Dihubungi via telepon, Firmansyah sebagai Biro Agitrop APG membenarkan tentang beredarnya pamflet pernyataan sikap tersebut, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemdes Gadu Barat.

“Iya mas, benar. Itu postingan kami, sebagai bentuk kekecewaan kami terhadap Pemdes Gadu Barat yang kami nilai tidak transparan dalam realisasi anggaran RTLH tersebut, bahkan kami sudah turun ke bawah mendengar langsung dari beberapa masyarakat penerima bantuan RTLH itu” terangnya kepada tim redaksi limadetik.com.

Di akhir keterangannya, Firmansyah berharap dan mendesak Pemdes Gadu Barat untuk bisa memberikan keterangan kepada kelompok pemuda APG dan khususnya kepada masyarakat penerima RTLH, agar kondisi ini tidak terus menjadi asumsi liar.

“Ya dari adanya sikap kami ini, kami berharap dan mendesak Pemdes Gadu Barat agar bisa memberikan keterangan secara utuh kepada kami APG dan terkhusus kepada masyarakat penerima bantuan RTLH itu. Kami sudah 4 bulan menunggu. Jika itu tidak dapat dipenuhi, maka kami akan rumuskan gerakan-gerakan lanjutan sampai menemukan titik kejelasan yang objektif” pungkasnya.

× How can I help you?