Daerah

Cerita Pilu Warga Sumenep Penerima BSPS Menanggung Utang

×

Cerita Pilu Warga Sumenep Penerima BSPS Menanggung Utang

Sebarkan artikel ini
Cerita Pilu Warga Sumenep Penerima BSPS Menanggung Utang
Ilustrasi

Cerita Pilu Warga Sumenep Penerima BSPS Menanggung Utang

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep ternyata tidak seindah yang dibayangkan, pasalnya, program yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang berjalan sejak beberapa tahun terakhir tersebut banyak menyisakan cerita pilu sejumlah penerima manfaat.

Salah satu penerima manfaat yang namanya minta untuk tidak dipublis media ini menyebutkan, bahwa dirinya sampai saat ini tetap menanggung utang gara-gara bantuan BSPS yang semula dipikirnya tidak akan menyesikan cerita dan beban utang.

Warga Kecamatan Lenteng yang namanya minta untuk disembunyikan itu merasa kecewa atas bantuan yang diterimanya, karena bukan mensejahterakan rakyat kecil seperti dirinya, tapi melah sebaliknya menyengsarakan rakyat kecil.

“Saya merasa malu, karena selalu ditagih hutang yang sampai saat ini belum saya bayar karena tidak punya biaya uang. Sempat punya niat untuk jual sapi tapi meskipun jual sapi masih tetap tidak bisa menutupi hutang karena saya ternak sapi bukan milik saya sendiri melainkan bagi hasil dengan orang lain, apalagi harga sapi sekarang murah karena penyakit” kata sumber kepada media ini, Minggu (12/1/2025).

Sumber penerima manfaat BSPS itu kemudian menceritakan, saat itu dia didatangi RT dan seorang yang mengaku sebagai petugas untuk BSPS, dan menyampaikan bahwa akan ada bantuan pembuatan rumah untuk dirinya dengan anggaran 20 juta.

“Petugasnya bilang 20 juta bantuanya dan 2,5 juta untuk biaya tukang, tapi saat ini uang tetap tidak ada, terpaksa saya pinjam uang untuk ongkos tukang karena di tagih sama tukang bangunannya. Ada ATM atas nama penerima sendiri, tapi ATM tersebut di kumpulkan di Balai Desa” ungkapnya.

Terakhir sumber meminta kepada pemerintah, jika memang mau memberikan bantuan kepada masyarakat agar tidak setenga hati, apa lagi sampai membuat masyarakat kecil tambah kerepotan.

“Tolong untuk Pemerintah Kabupaten Sumenep jangan buat rakyat kecil makin sengsara, buat apa ada bantuan kalau biaya masih dibebankan ke saya” pungkasnya.

Untuk diketahui, bantuan tersebut ternyata penerima tidak diberikan uang tunai, melainkan sejumlah material seperti Kayu 12 biji tidak tau ukuran berapa, Kayu reng 3 ikat Pasir 4 pick up, Genteng 1000 Batu bata 1000, dan kawat cor yang kecil. Semua material tersebut dihantarkan oleh toko.