SUMENEP, limadetik.com — Pertumbuhan angka pertanian pulau saur di Desa Saur Saebus seharusnya menjadi pusat perhatian khusus dari pemerintah desa untuk menyediakan penunjang teknis pertanian yang memudahkan baik dari pengelolaan hingga pemasaran melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Setiap tahunnya di Desa Saur Saibus mendapatkan sarana pengembangan kelompok tani dari perusahaan Kangean Energy Indonesia (KEI) Pangerungan Besar, berupa sarana pengairan (tandon, pipa dan sannyo), namun kenyataannya hal tersebut justru menjadi bumerang di lingkungan masyarakat, karena saya rasa program pengembangan tersebut sangat jauh dari ketercapaian.
“Bantuan dari PT KEI ini saya rasa tidak tepat sasraan pada penggunaannya, sebab saya lihat bangunannya terbengkalai dan ini harusnya menjadi catatan bagi pemerintah Desa setempat dimana anggaran ini berasal dari Corporate Social Responsibilty (CSR) yang seharusnya tepat guna” kata Hermansyah menyampaikan kepada limadetik.com, Kamis (30/1/2020).
Tidak hanya itu tambahnya, pihaknya menduga justru ada penyelewengan wewenang direalisasi CSR oleh aparatur Desa Saur Saibus, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep.
“Saya menduga ada permainan dalam hal bantuan CSR ini, dan bisa jadi ini dimainkan oleh oknum aparatur desa nya sehingga realisasinya jadi seperti sekarang ini” terangnya.
Dikatakan Hermasyah, sebagai keterwakilan masyarakat Pulau Saur dirinya sangat berharap penuh kepada pelaksana Corporate Social Responsibility (CSR) Kangean Energi Indonesia (KEI) agar melakukan monitoring dan evaluasi program di Desa Saur Saibus.
“Harus ada monitoring dari pihak pemberi CSR ini, tentunya dalam hal ini dari pihak KEI agar semua bantuan yang diberikan kepada setiap Desa penerima tidak sia sia begitu saja dan tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh warga” pungkasnya. (Jrl/yd)