SAMPANG, Limadetik.com – Dugaan pelecehan terhadap wartawan saat melakukan upaya konfirmasi terhadap pemilik Hotel Semilir yang berlokasi di jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Jawa timur, via WhatsApp (WA) terkait dugaan tindak pidana penganiayaan yang terjadi di hotelnya.
Dilansir dari MaduraPost.net Minggu (12/9/2021) yang menyebutkan kalimat pihak hotel semilir akan memberikan rokok merk Penamas kepada seorang wartawan MaduraPost.net karena jika memberikan rokok merk Surya dianggap terlalu mahal.
Berikut kutipannya :
“Oh berarti saya yang salah, ya gak apa-apa pokoknya request saya Om jangan lupa, nanti aku kasih rokok Penamas kamu (Wartawan MaduraPost, red), kalau surya kemahalan”
Kalimat tersebut membuat reaksi keras dari beberapa kalangan jurnalis dan Netizen dibeberapa percakapan Grup WA. Mereka amat menyayangkan lontaran kalimat pemilik hotel semilir tersebut.
Menanggapi hal tersebut, saat Limadetik.com melakukan upaya konfirmasi terkait isi kalimat tersebut, pemilik Hotel Semilir bernama Dimas mengaku tidak tahu.
“Saya tidak tahu. Ditanyakan ke penulisnya,,, saya juga bingung,,, emang siapa penulisnya??” ujarnya via WA pada Minggu (12/9/2021) pukul 22.27 WIB.
Bahkan Dimas juga mengatakan tidak tahu pasti, berapa harga rokok Surya sehingga bisa menjadi mahal.
Berdasar alasan tersebut, Limadetik.com berupaya mengirim link berita MaduraPost.net kepada Dimas via WA miliknya.
Setelah dibaca, Dimas mengatakan bahwa ada data yang tidak valid.
“Dan di dalamnya ada beberapa data yang gak valid kebenarannya” ujarnya.
Anehnya, ketika ditanya data yang dianggap tidak valid, Dimas tidak bisa menyebutkan hal tersebut. Bahkan Dimas meminta bagaimana cara untuk melakukan hak jawab.
Terpisah, wartawan MaduraPost.net Mohammad Monir membenarkan adanya bukti percakapan via WA melalui tangkapan layar antara dirinya sebagai wartawan dengan pemilik Hotel Semilir.
“Ya betul, hasil screenshot yang saya kirim ke teman-teman itu benar adanya” ungkapnya ketika dikonfirmasi via telepon seluler miliknya pada Senin (13/9/2021).
Monir menilai, bahasa yang dilontarkan oleh pihak pemilik Hotel Semilir adalah bentuk pelecehan atas profesinya sebagai wartawan dengan mengiming-imingi pemberian rokok Penamas yang notabene harganya dibawah rokok Surya.
“Saya jelas merasa dilecehkan terkait persoalan itu. Yang ingin saya konfirmasi itu terkait masalah persoalan adanya penganiayaan yang terjadi di Hotel Semilir, yang diduga dilakukan oleh oknum Satpamnya terhadap salah satu resepsionis di Hotel Semilir. Cuma sehabis itu dan setelah berselang satu hari, itu informasinya damai terkait persoalan itu. Cuma pak Dimas kenapa sampai bilang seperti itu? dan itu sangat melecehkan. Itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan apa yang saya konfirmasi, apa yang dijawab oleh pak dimas. Itu buat saya lucu” jelasnya.
Selain dari tulisan, menurut Monir, ada tambahan gambar imoji atau meme-meme dalam kalimat tersebut yang membuatnya tersinggung.
Dalam waktu dekat, Monir berjanji untuk membawa persoalan tersebut ke ranah hukum.
“Insya allah, akan melaporkan kepada pihak berwajib” pungkasnya.