BONTANG – Fraksi PKS bersama NasDem DPRD Kota Bontang, yang dipimpin oleh Ketua Fraksi Suharno, mendukung tema pembangunan Kota Bontang untuk tahun 2025, yang mengusung “Penguatan daya saing investasi, pariwisata, dan UMKM melalui peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur serta pelestarian lingkungan hidup”.
Mereka berharap tema tersebut dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang lebih baik dan lebih inklusif. APBD 2025 harus dapat menjadi sarana yang efektif dalam meraih kesejahteraan masyarakat Kota Bontang, bahkan lebih baik daripada kondisi sebelum pandemi.
“Kami ingin memastikan bahwa anggaran ini tidak hanya digunakan untuk pembangunan fisik, tetapi juga untuk memulihkan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh,” tuturnya, Senin (4/11/2024).
Selain itu, Suharno juga menanyakan mengenai indeks pembangunan ekonomi inklusif untuk Kota Bontang pada tahun 2024 dan target yang ingin dicapai pada tahun 2025 melalui pelaksanaan APBD 2025. Pasalnya indeks pembangunan ekonomi inklusif sangat penting untuk mengukur sejauh mana pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bontang, Aji Erlynawati, memberikan penjelasan, pemerintah tidak menggunakan Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif sebagai alat ukur keberhasilan pembangunan ekonomi. Sebagai gantinya, pemerintah menggunakan indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi Non-Migas.
Dikatakannya, “Laju Pertumbuhan Ekonomi Non-Migas adalah indikator yang lebih sesuai dengan kondisi ekonomi lokal, yang mencakup sektor-sektor non-migas yang berkembang, seperti UMKM, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
“Yang pasti Indikator ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi dan keberhasilan ekonomi Kota Bontang,” pungkasnya.
