Geram Terhadap Kadiskoperindag, Aktivis MPR MR Pasang Kemah di Depan Kantor Pemkab Sumenep
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Kegeraman Majelis Pemuda Revolusi (MPR) Madura Raya perihal revitalisasi Pasar Ganding, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumene terus menggelora. Kegeraman itu akibat laju aspirasi yang di sampaikan pada Hari Rabu 15 Maret 2023 saat MPR Madura Raya menggekar aksi di depan Kantor Diskoperindag.
Mereka kecewa atas sikap Kadis yang menjadi tempaan untuk lakukan sikap ksatria malah bersembunyi dibalik tirai tuntutan yang disampaikan massa.
Tidak puas dengan hal itu, hari ini, Jum’at (17/3/2023) organ taktis yang dikenal dengan jargon Bergerak atau Kafir tersebut lakukan aksi lanjutan di depan Kantor Pemkab Sumenep dengan memasang spanduk tuntutan bertuliskan ‘Copot Kadiskoperindag dari jabatannya’
“Karena kami menilai, Kadiskoperindang ini bermental kerupuk dan tidak berani lakukan tindakan hukum terhadap pihak ketiga yakni PT Sumekar Abadi” kata Korlap Aksi M.Faizi dalam orasinya.
Kadiskoperindag, Chainur Rasyid ini lanjut Faizi posisinya adalah sebagai leading sektor, kenapa bisa ciut sama kontraktor. “Kalau memang tidak berani mengambil sikap mending beralih fungsi saja menjadi kepala Paud, itu mah lebih baik untuknya” ucapnya.
Faizi kemudian menyebutkan, berdasar temuan dari BPK RI, akumulasi akhir uang yang tersisa berkisar Rp. 490 juta dan hingga saat ini uang tersebut belum juga terbayar.
“Akibat dari hal tersebut, PT. Sumekar Abadi sudah melabrak ketentuan sebagaimana surat yang dilayangkan menteri yang batas pembayarannya berakhir pada bulan Juli tahun 2022” tandasnya.
Sementara pantauan awak media di lapangan, pola aksi yang dilakukan MPR Madura Raya saat ini berdurasi lama terhitung tiga hari tiga malam, dari hari Jum’at – Senin mendatang.
“Dan kami tidak akan pernah berhenti untuk lakukan aksi lanjutan sebelum Bupati Ahmad Fauzi benar-benar mencopot Inung jabatannya sebagai kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan” ancamnya.
Dalam acara kali ini, tampak pula reaksi Massa Aksi ngopi di depan Pemkab Sumenep hingga larut malam dengan mendirikan tenda sebagai bentuk kesetiaan MPR MR dalam pengawalan kasus ini.