SITUBONDO, Limadetik.com – Komitmen GP Sakera (Gerakan Perlawanan Anti Korupsi, Edukasi, Resistensi dan Advokasi) tidak segan-segan melawan korupsi yang merajela.
Melawan lupa akan korupsi yang mengikis relung-relung masyarakat kecil khususnya di wilayah hukum Kabupaten Situbondo. Dan akan menjadi preseden buruk bila dibiarkan. Hal inilah yang menjadi motivasi Aktivis Gp Sakera Situbondo.
Kedatangan Gp Sakera ke Mabes Polri kali kedua setelah melaporkan Dugaan Pelanggaran Kode Etik yang dilakukan PPAT Situbondo kepada BPN Situbondo kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Jakarta. Jum’at, (12/01/2018) sekiar jam 16.00 Wib sore tadi.
Ketua Umum Gp Sakera, Syaiful Bahri membeberkan bahwa, “Kami melaporkan sejumlah kasus dari beberapa kasus yakni 14 laporan yang ditangani oleh Penyidik Polres Situbondo dari tahun 2014-2017”. Saat menyampaikan kepada Limadetik.com melalui Group WhatsApp Release.
Menurut Syaiful, “Dari sekian kasus yang di laporkan, bahwasannya disinyalir ketidak profesionalan oleh penyidik sampai saat ini masih belum ada kejelasannya serta tidak ada tindak lanjut”, katanya.
Syaiful juga mengaku bahwa, “Ini sebagai follow up atau tindak lanjut Gp Sakera saat melakukan aksi Demo (11/12/2017) tepat Hari Anti Korupsi Sedunia”.
Yanduan Mabes Polri, Iptu Rangga melalui Gp Sakera, Syaiful Bahri membenarkan bahwa, “Laporan tersebut sudah diterima, Jumat, (12/01/2018) yang selanjutnya akan di data dan ditindak lanjuti oleh Mabes Polri di Jakarta”. (Aka/yd)
