PROBOLINGGO, Limadetik.com — Dalamrangka memperingati satu dekade berpulangnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Gusdurian Probolinggo sengaja mengankat tema “Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan”. Tema ini diambil dalam rangka menyorot Gus Dur dari sisi kebudayaan, Minggu (19/1/2020) malam.
Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur sangat lekat dengan Kebudayaan. Menurut Gus Dur Kebudayaan adalah soal Solidaritas dan kerukunan. Oleh sebab itu, panitia memutuskan mengambil tema ini yang juga menjadi tema Haul Gus Dur ke-10 secara Nasional untuk mengenang satu dekade kepulangan Gus Dur.
Acara ini dilalaksankan di halaman Gereja Paroki Maria Bunda Karmel yang berlokasi di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Dibuka dengan apresiasi seni yang akan dimulai pada pukul 18.30 dan akan ditutup dengan Do’a Untuk Negeri pada pukul 23.00 wib.
Tak hanya anggota Gusdurian Probolinggo, Beberapa pemuka agama dan jemaat lintas iman juga terlibat dalam pelaksanaan acara ini. Seperti GKJW Probolinggo, dan juga Gereja Katolik Bunda Karmel Probolinggo selaku tuan rumah.
Pada refleksi kali ini, juga turut mengundang Putri ke tiga Gus Dur, Anita Wahid, Kristanto Budi Prabowo (budayawan), Muhammad al-Fayadl (Aktivis Nahdliyin), Romo Hugo (Katolik), Pdt. Patria Yusak (Gkjw), Erfan Sutjianto (Tridarma). Tak hanya ingin mengenang Gus Dur semasa hidup, para tokoh ini hadir sebagai pionir kerukunan lintas iman di Probolinggo, merawat nilai-nilai humanisme yang telah diteladankan oleh Gus Dur semasa hidup.
Lukman Efendi selaku panitia pelaksana kegiatan ini mengatakan Gus Dur, tak hanya milik keluarga besar Gus Dur serta GUSDURian, Gus Dur milik semua orang. “Oleh sebab itu, teman teman GUSDURian Probolinggo tidak kerepotan saat berkomunikasi dengan banyak orang untuk bersama-sama terlibat dalam acara refleksi kebangsaan ini” kata Lukman
“Acara ini juga dihadiri berbagai elemen masyarakat. Ada 700 orang lebih yang hadir memenuhi halaman Gereja” imbuhnya.
Romo Hugo selaku tuan rumah acara refleksi kebangsaan juga turut memberikan tanggapan acara ini “Perjumpaan akbar kali ini semoga menjadi tambahan amunisi dalam menjaga kedamaian dan kerukunan di Probolinggo. Semoga spirit Gus Dur selalu hidup di tiap sanubari diri kita semua”. pungkasnya. (rls/red)