Hari Kedua Reses Anggota DPRD Sumenep, Syamsul Bahri Silaturrahmi Bersama Tokoh Pagerungan Kecil
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Serap aspirasi atau reses 1 tahun 2024, seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep memanfaatkan waktu untuk bisa bersilaturrahmi dengan para tokoh dan masyarakat di daerah pemilihan (dapil) masing-masing untuk mengetahui apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan masyarakat di bawah.
Hal itu juga yang dilakukan Syamsul Bahri, anggota DPRD Sumenep dari dapil 8 Kepulauan Sapeken, Kangayan dan Arjasa. Ia memanfaatkan momen reses tersebut untuk bisa bersilaturrahmi bersama para tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat lainnya untuk saling berbagi informasi demi kemajuan Sumenep.
Pada hari kedua reses ini, Syamsul Bahri memilih daerah atau Desa nya sendiri yakni Desa Pagerungan Kecil Kecamatan Sapeken untuk bertatap muka serta menampung aspirasi masyarakatnya, yang notabene usulan kebutuhannya hampir sama dengan masyarakat di Desa Pagerungan Besar.
“Ini juga tentang listrik atau PLN ya, kalau di Pagerungan Besar kan minta tambahan Watt, beda lagi dengan Pagerungan Kecil persoalan kelistrikan/PLN di pulau kami Pagerungan Kecil lampu hanya menyala kurang lebih 4 jam, itu pun hanya siang nyala nya” katanya, Minggu (17/11/2024).
Menurut anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, berbagai upaya telah masyarakat lakukan ke pelbagai pihak, baik PLN, Pemerintah Daerah, dan ke Perusahaan migas atau KEI yang sudah puluhan tahun beroperasi di daerahnya.
“Ini saya tampung aspirasi dari tokoh agama di Pagerungan Kecil yakni dari Ust. Moh. Makki dan Ust. Moh. Shadiq, dimana masyarakat Pagerungan Kecil berharap agar PLN, Pemerintah Daerah dan KEI bisa membantu untuk memaksimalkan penerangan, karena itu merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dan sangat prioritas” ungkapnya.
Disamping itu lanjut Ust. Bahri sapaan akrabnya, persoalan nelayan juga menjadi bagian yang cukup penting untuk keberlangsungan hajat hidup manusia di Pagerungan Kecil pada khususnya dan umumnya masyarakat kepulauan Sapeken yang memang sumber kehidupan mereka 90 persen nelayan.
“Para tokoh nelayan mayoritas mereka membutuhkan alat alat tangkap yang lebih modern seperti GPS, harapannya kepada pemerintah untuk memperhatikan dan membantu para nelayan kita yang ada, karena mata pencaharian masyarakat kita memang lebih dominasi nelayan” jelasnya.
Lebih lanjut Anggota Komisi IV DPRD Sumenep itu menyampaikan tentang keinginan masyarakat tentang kesehatan, perlunya memaksimalkan pelayanan Pustu yang ada. “Untuk di bidang kesehatan pelayanan Pustu di setiap desa harus menjadi perhatian dan diharapkan ada penambahan tenaga medis” ujarnya.
Sementara sisi penegakan hukum, Syamsul Bahri juga mendapat amanah dari masyarakat, agar persoalan penyalahgunaan narkoba benar-benar bisa teratasi dengan baik, sehingga masyarakat tidak lagi selalu mengalami keresahan, dan diperlukan penangan serius pihak penegak hukum.
“Pemberantasan Narkoba dan obat terlarang harus menjadi perhatian serius terutama untuk kepulauan yang sampai saat ini sudah mulai marak peredaran narkoba dan obat obatan terlarang. Karena persoalan hukum ini ada di Komisi lain, tentunya akan saya koordinasikan lebih lanjut nanti di DPR” pungkasnya.