Nasional

IKAPMII Talango Desak Pemkab Atasi Kemacetan

×

IKAPMII Talango Desak Pemkab Atasi Kemacetan

Sebarkan artikel ini
IMG 20200816 WA0009 e1597542876671

SUMENEP, limadetik.com – Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Kecamatan Talango, Sumenep, Jawa Timur prihatin terhadap masalah kemacetan di penyeberangan Talango-Kalianget. Pasalnya tidak normalnya penyeberangan lintasan pendek tersebut dinilai masalah klasik, namun sejauh ini belum ada upaya serius dari Pemkab dan otoritas terkait di Pelabuhan Kalianget mengatasi masalah tersebut.

”Ini (kemacetan, red) sebenarnya masalah lama dan sudah bertahun-tahun dikeluhkan masyarakat, tapi sayangnya tidak ada solusi kongkrit dari Dinas Perhubungan dan Kantor Syahbandar sebagai legulator penyeberangan Talango-Kalianget,” kata Ketua PAC IKAPMII Talango, Ahmad Hudaifah, Minggu (16/8/2020).

Selama ini, aktivitas penyeberangan Talango-Kalianget kerap kali tidak stabil. Terjadi antrian panjang kendaraan khususnya roda empat baik di sisi Talango yang akan menyeberang ke Kalianget dan sebaliknya dari Kalianget menuju Talango. Butuh waktu berjam-jam untuk naik armada tongkang karena panjangnya antrian.

Menurut Uday, tidak normalnya penyeberangan karena tidak seimbangnya armada yang beroperasi dengan jumlah kendaraan yang akan menggunakan jasa penyeberangan di lintasan tersebut.

”10 tahun lalu mungkin cukup dilayani dua armada saja tiap hari, tapi sekarang volume kendaraan baik dari Talango maupun dari arah Kalianget makin meningkat. Tidak cukup dilayani dua armada, apalagi pada moment tertentu peningkatannya fluktuatif,” ucapnya.

Menurutnya, dalam waktu dekat IKAPMII Talango atasnama masyarakat di delapan desa Kecamatan Talango akan berkirim surat kepada Bupati Sumenep, A Busyro Karim guna mendesak orang nomor satu di Pemkab Sumenep ini turun tangan mengatasi darurat penyeberangan Talango-Kalianget. Pihaknya juga ingin meminta supaya Pemkab bersama Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget mengoptimalkan semua armada tongkang yang ada dalam mengatasi kemacetan.

”Kami mendesak supaya dalam sehari dioperasikan empat armada sekaligus sebagai solusi tepat yang bisa dilakukan dalam mengatasi kemacetan,” pintanya.

Uday menilai permintaannya sebagai solusi menormalkan penyeberangan Talango-Kalianget cukup mudah. Saat ini, sudah ada dua armada tongkang tambahan yang sudah dan siap beroperasi yaitu KM Karjon dan Sumekar IV termasuk satu armada milik pengusaha lokal Talango.

”Saya kira permintaan kami cukup realistis karena dari sisi infrastruktur dermaganya sudah siap. Di Talango dan Kalianget masing-masing dua, tinggal bagaimana kebijakan Pemkab mengoptimalkan yang ada mengatasi masalah kemacetan,” pungkasnya. (hoki/yd)