Sosbud

Kartini Dimata Trainer Cantik Wanita Zaman Milenial

×

Kartini Dimata Trainer Cantik Wanita Zaman Milenial

Sebarkan artikel ini
diah
Fiddia Fitasari, Trainer cantik Sidoarjo.

SIDOARJO, Limadetik.com – Hari ini adalah hari dimana sejarah mencatat perjuangan seorang wanita yang tangguh dengan semangatnya yang tak tertandingi di zamannya, maka dengan segala penghormatan bangsa atas semangat juangnya, pada 21 April diperingati hari yang disebut dengan hari Kartini dengan slogannya yang membahana diseluruh dunia “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Berbicara hari Kartini tentunya hal yang sangat khas dan identik dengan kehidupan seorang wanita atau perempuan, dari hasil wawancara tim limadetik.com Sabtu, (21/4/2018) bersama seorang wanita/perempuan yang kesehariannya tidak banyak yang tahu bahkan mungkin tak ada yang tahu, wanita ini berasal dari sebuah Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dia adalah wanita yang sangat sederhana walau kecantikannya tidak kalah dari wanita se usianya, akan tetapi sikap ramah dan sederhananya lah yang membuat orang lain harus mencontohnya, dan sebenarnya apa sih pekerjaan wanita yang biasa dipanggil diah itu.?? dengan Nama lengkap Fiddia Fitasari (26). Mari kita perhatikan bersama hasil dari pemikiran nya.

Menurut Fiddia Fitasari, Wanita zaman milenial sudah mampu menentukan arah dan keinginannya, sehingga mereka sudah tahu apa yang harus mereka lakukan dalam artian perempuan zaman sekarang memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi untuk mendapatkan sesuatu, contohnya:

Untuk dalam hal remaja saja relationship Jaman dulu banyak wanita yang menunggu untuk di PDKT in alias dideketin remaja pria.Tapi berbeda untuk zaman sekrang, wanita lebih proaktif dan jikalau menginginkan dia gak malu untuk PDKT duluan, sisi bedanya disitu.

Diah juga tidak memungkiri hal yang sering terjadi saat ini terkait dengan perkembangan kehidupan bagi setiap remaja dalam pergaulan

“Tetapi jujur sedikit sedih melihat anak-anak muda, terutama wanita remaja. Ada banyak potensi yang sebenernya mereka miliki untuk dikembangkan, tetapi dikarenakan pergaulan akhirnya pemikiran mereka unjung-ujungnya love, broken heart, and sadness ditambah lagi kadang wanita selalu merasa dirinya lemah,”kata wanita yang sering di undang jadi trainer dan pemandu acara ini.

Kembali ditegaskannya,”Ini semua adalah pola fikir yg mereka buat di zaman sekarang, kita butuh sosok panutan sebagai role model. Dulu ada Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika. Tapi sekarang diharapkan role model itu nampak dari lingkungan rumah, karena dialah nantinya yg akan membentuk anak-anaknya, jika hal ini tidak didasari sepenuhnya oleh wanita, maka bisa dibayangkan bagaimana anak-anak generasi kita kelak,” ungkapnya.

Menurut Diah, panggilan akrab Fiddia Fitasari, jika saat ini perempuan atau wanita-wanita tidak bisa lagi menyesuaikan pola hidup serta kehidupan sehari harinya, maka bisa dipastikan Kartini hanya akan tinggal cerita dalam sejarah kehidupan bangsa.

“Hidup itu harus mengikuti perkembangan zaman, namun juga tak harus ditenggelamkan oleh zaman akibat dari perbuatan yang tidak positif, maka wanita harus mampu bergerak sesuai dengan zaman yang dibutuhkan, ketika memasuki zaman milenial, kita dituntut untuk kreatif, cepat menyesuaikan, dan connecting,” ujar wanita trainer di Hypnoheart ini.

Diah juga menegaskan bahwa betapa bangganya dia dilahirkan sebgai seorang perempuan dari seorang ibu yang tangguh yang selalu membuat dirinya kuat ditengah hiruk pikuknya kehidupan yang kian berlomba dengan perkembangannya.

“Saya rasa untuk zaman sekarang banyak sekali CEO-CEO wanita yang bergerak dan memberdayakan wanita… banyak Starup-starup yang lahir karena buah fikir kreatif wanita. Dan jangan salah saat ini wanita selalu menjadi objek mangsa pasar terbesar dalam dunia usaha dan karier,” tuturnya dengan senyuman.

Dalam pandangan wanita mungil yang berusia 26 tahun ini, “Tinggal ditentukan saja, kita mau jadi wanita yang hanya menunggu dan menerima saja atau wanita yang berguna untuk sekeliling kita dan membantu pembangunan Negara,” pungkasnya penuh semangat (yd/rd)