Limadetik.com – Maraknya isu sejumlah kelompok yang akan menggelar aksi demo di sekitar gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) pada 22 Mei sebagai aksi protes menolak hasil pemilu, selain menolak hasil pemilu juga banyak informasi ancaman terror.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Nurul Hidayatul Ummah menghimbau kepada pelajar dan santri putri se-Indonesia, agar menjaga perdamaian di tengah kondisi saat ini yang marak provokasi di media sosial maupun di lingkungan sekitar.
Nurul mengatakan, pelajar dan santri putri harus menghormati rekapitulasi nasional hasil Pilpres 2019 yang telah di umumkan oleh KPU dalam rapat pleno penetapan rekapitulasi hasil suara di gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) dini hari.
“Saya atas nama IPPNU menghimbau kepada seluruh pelajar putri untuk tidak mudah terprovokasi pada hal-hal yang menyebabkan perpecahan bangsa, mari semua menahan diri, fokus belajar, dan ibadah Ramadan, ajak teman-teman sekitar untuk saling produktif melakukan hal-hal positif,” Ajak Nurul
Nurul berharap pelajar dan santri putri tidak terbawa arus provokasi dan tetap teguh menjaga perdamaian dan persatuan bangsa.
“Saya menegaskan kepada seluruh pelajar dan santri putri agar menerima segala keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga yang diberi mandat oleh negara untuk melaksanakan proses demokrasi melalui pemilihan umum, artinya KPU adalah amanah rakyat yang harus dihormati wewenangnya,” Ungkapnya
“Kita percayakan saja kepada KPU sebagai Ulil Amri dalam Negara bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Paparnya
(Anty Husnawati/dyt)