Sumenep, 7 Februarai 2021
Oleh: Riskiyatul Hasanah
1. Musiman
Pernah aku kedinginan
Tanpa hujan
Tidak setelah hujan
Dan bukan musim hujan
Hari ini kemarau panjang
Bahkan lebih panas dari kemarau
Mataku melihat dingin lain
Pas, setelah kecup bibirmu singgah.
Sayangnya,bukan yang merah merekah
Tapi Resah yang berkediaman.
Tidak adakah senyum hangat hari ini kasih?
Meski tidak pada musim dingin
Setidaknya pada hatiku yang sedang menggigil.
Semoga tidak ada lagi yang lebih dingin
Selain diammu yang beringin.
2. Anak Pulau
Bagaimana bisa kamu begitu kuat
Mendayungi ombak tinggi di atas kepala
Seperti ringan
Hampa tekanan
Kau bilang “anak pulau tak takut ombak”
Tapi tidak dengan kehidupan
Kau bilang “kami sudah biasa becumbu dengan angin”
Namun bukan pada kehidupan
Bagaimana kamu bisa kuat
Dengan goresan-goresan tombak kapal yang menyayat
Dengan rapuh kayu yang menyiyit kulit
Dengan hati yang penuh ikan-ikan ganas.
Ternyata,
Kau memang suka gelombang
Kau mencintai pasang surut air asin,
Asal jangan surut penghasilan nelayan.
3. Jangan
Jangan berseru padaku ,kasih
Kadang tuhan memang sebercanda ini
Mengujji kekuatan hati
Jangan beseru marah
Nikmati saja meski perih
Karna jarak tidak pernah bedusta.
Dengar
Pastiku memang tak mengalahkan bukit
Tapi luasnya bumi tak sebanding dengan rasaku.
Jangan berbalik arah
Berjalanlah semampu hatimu
Dan jangan pernah pergi dari rumah
Sebelum aku menjemputmu.
Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Anuuqayah
Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep
Aktif di LPM RETORIKA STKIP PGRI Sumenep
Kader PMII STKIP PGRI Sumenep
