SUMENEP, limadetik.com – Pilkada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang akan digelar pada 9 Desember 2020, sampai saat ini terdapat dua pasangan calon (Paslon) yang telah mengantongi surat rekomendasi dari partai pengusung. Salah satunya adalah bakal calon bupati (Bacabup) dan bakal calon wakil bupati (Bacawabup), Fattah Jasin- KH. Ali Fikri.
Keduanya resmi direkom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di mana surat rekomendasinya keluar pada Kamis (3/7/2020) lalu.
Namun, sebelum mengambil sikap politik dalam Pilkada nanti, perlu untuk mengenal lebih jauh sosok calon terlebih dahulu. Agar tidak seperti pepatah, (maaf) “membeli kucing dalam karung”. Lalu seperti apa sosok Fattah Jasin?.
Dr. Ir. H. R. B. Fattah Jasin, M.Si atau biasa dipanggil Gus Acing adalah Putra Sumenep yang memiliki pengalaman panjang dalam tata kelola Pemerintahan Daerah. Tahun 1987, Ia memulai karir sebagai staff Badan Perencanaan Daerah (BAPEDDA) Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2014, Ia mengemban amanah sebagai Kepala BAPEDDA Provinsi Jawa Timur.
Selama di BAPEDDA, Gus Acing membantu Gubernur Jawa Timur dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi berbagai program pembangunan di Jawa Timur, mulai dari Jembatan Suramadu (jembatan penghubung Surabaya-Madura), Jalur Lintas Selatan Jawa Timur hingga Pasar Agrobisnis Jawa Timur Jemundo Sidoarjo.
Selama memimpin BAPEDDA, sempat memperoleh penghargaan Pangripta Nusantara sebagai salah satu Provinsi dengan dokumen perencanaan terbaik tingkat nasional.
Dedikasinya yang luar biasa, membuat Gus Acing dipercaya oleh tiga Gubernur Jawa Timur. Mulai dari Gubernur Imam Utomo, Gubenur Soekarwo dan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, untuk menduduki berbagai posisi penting pemerintahan.
Pria asli Sumenep ini mulai menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi dan Perekonomian, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Kepala BAPPEDA, Pj. Bupati Pamekasan, Kepala Dinas Pehubungan Provinsi Jawa Timur dan Kepala Badan Koordinasi Wilayah (BAKORWIL) Khusus Madura Provinsi Jawa Timur.
Berbagai prestasi yang diraih Provinsi Jawa Timur tidak lepas dari tangan dinginnya. Saat memimpin Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur, Ia berhasil membawa Koperasi PT. Semen Gresik sebagai 200 Koperasi Terbaik Dunia. Ketika menjabat Kepala Dinas Pehubungan, Provinsi Jawa Timur memperoleh Anugerah Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan Republik Indonesia, sebagai Provinsi dengan penataan lalu lintas terbaik tingkat Nasional.
Secara pribadi, Gus Acing juga dinobatkan sebagai Pembina terbaik tingkat Nasional dalam pembinaan Pelajar Pelopor tertib Lalu Lintas.
Lahir dari lingkungan keluarga besar Keraton Sumenep dari pasangan Drs. H. R. P. Moh. Taha dan RA Kunti Imaniah, Gus Acing dididik dan dibesarkan dalam kultur Madura-Nahdliyin yang kuat.
Pengalamannya hidup di berbagai kota besar seperti Malang, Jember, Surabaya, Kuala Lumpur dan Brisbane (Australia) membentuk Gus Acing sebagai sosok yang terbuka menyikapi berbagai perbedaan, memegang teguh nilai budaya dan agama, tawadlu terhadap ulama dan terbiasa berdiri di atas semua golongan.
Kepeduliannya terhadap pembangunan ekonomi masyarakat Sumenep terlebih di kepulauan tidak diragukan lagi. Untuk memudahkan mobilisasi barang dan jasa masyarakat kepulauan di Sumenep, dia menginisiasi bantuan pembelian Kapal DBS senilai Rp. 25 Miliar dan mensubsidi ongkos angkut kapal (penumpang dan barang) sebesar Rp. 30 Miliar.
Selain itu, saat memimpin Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur, ia menjalin kerjasama dengan berbagai Pondok Pesantren untuk Peningkatan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.
Sementara itu, bacawabup, KH. Ali Fikri merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk. Ia merupakan putra almarhum KH A. Warits Ilyas yang tidak lain adalah politisi senior PPP.
Sejak Kiai Warits wafat pada 2014 silam, alumni IAIN (kini UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) yang awalnya sebagai Kepala Madrasah Aliyah 1 Annuqayah, diamanahi sebagai pengasuh Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa, meneruskan perjuangan ayahnya. (hoki/yd)





