Nasional

Muslimat NU Organisasi Besar, Maka Riyadhonya Juga Harus Lebih Besar

×

Muslimat NU Organisasi Besar, Maka Riyadhonya Juga Harus Lebih Besar

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2020 01 28 at 06.36.31

Jakarta, limadetik.com — Semakin banyak bersujud dan bermunajat kepada Allah, maka akan dinaikkan derajatnya oleh Allah Subhanahu Taala, begitupula Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) yang merupakan organisasi besar maka harus melakukan riyadhoh yang besar juga.

“Sehingga kami berharap apa yang dilakukan oleh anggota atau Pengurus Muslimat NU di seluruh Indonesia dapat berjalan dengan lancar dan mendapat berkah dari Allah,” kata Seketaris Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Hj. Ulfah Mashfufah saat memberikan arahan pada acara Rapat Kerja Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, Senin (27/1/2020) kemarin.

Hj. Ulfah mengatakan bahwa Muslimat NU melalui Himpunan Daiyah dan Majelis Ta’lim (HIDMAT) memang sudah mentradisikan Istighotsah, Yasinan, Tahlilan, juga Khatmil Quran, selain itu saat ini juga sedang menggalakkan shalat sunnah 100 rakaat.

“Shalat Sunnah 100 rakaat itu dilakukan setiap sebulan sekali, dimulai dengan makan siang bersama terlebih dahulu, kemudian shalat Dhuhur berjamaah, baru akan dimulai shalat sunnah 100 rakaat, kemudian sambil menunggu shalat Ashar juga diisi dengan membaca Shalawat Nariyah dan Tilawah Al-Quran,” paparnya.

Menurutnya, untuk melakukan suatu amalan tentunya harus dari referensi yang jelas atau yang mengijazahkan merupakan seorang kyai yang jelas sanadnya dari Nahdlatul Ulama tentunya.

“Kami yang berada di pimpinan pusat Muslimat NU tentu harus memiliki semangat yang besar dan luhur, apalagi mengingat fadilah yang sangat luar biasa ketika kita mengamalkan suatu amalan yang jelas sanadnya, jadi tidak boleh sembarangan, karena akan menjadi contoh dan yang ditiru, sekaligus menjadi pengayom bagi pengurus wilayah-wilayah lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, Hj. Ulfah juga menyampaikan bahwa ada juga program pelatihan pra nikah, saat ini masih berfokus di pulau jawa bekerjasama dengan Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Kegiatan tersebut sudah dilakukan di 6 Provinsi, serta sekitar 500 calon pengantin yang sudah dilatih dengan bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.

“Kemudian kami juga ada Program Ekonomi Kreatif dengan menggandeng Gojek, dan Grab di bidang Go food untuk meningkatkan pengusaha-pengusaha seperti Katering dengan memberikan pelatihan strategi pemasarannya, dan packaging produk yang menarik,” pungkasnya. (*)