LIMADETIK.COM, SAMPANG – Berawal adanya video seorang anak Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang mengaku lolos dari sekapan penculik anak, membuat masyarakat merasa resah.
Video tersebut direkam langsung oleh kepala sekolah SDN Dharma Camplong lll yang bernama Jumali dengan durasi waktu 02:36 detik.
Akibat dari perekaman video itu, pada Selasa, (31/01/2023) Jumali (Kepala Sekolah) dan 4 anak SD yang terlibat dalam cerita tersebut dipanggil Kapolsek Camplong AKP Budi Nugroho untuk dimintai keterangan.
Dalam pengakuannya terungkap, bahwa Jumali dan perekam video juga awalnya percaya terhadap skenario cerita yang disampaikan oleh anak didiknya.
“Awalnya, sebelum saya masuk ke sekolah ada orang tua anak yang bilang jika kemarin ada kejadian upaya penculikan sehingga dia menitipkan anaknya ke saya untuk di jaga,” kata Jumali di depan para awak media.
Berawal dari kabar tersebut, ia masuk ke sekolah dan melihat anak didiknya berkerumun dan ditanya siapa korbannya lalu di panggil ke ruangannya.
“Saat saya masuk ke sekolah dan mendapati anak-anak itu berkerumun lalu ditanya siapa korbannya dan dipanggi ke ruangan saya, dan saya tanya sambil di video sebagai data pribadi dan dikirim kepada anak buah saya agar lebih menjaga dan hati-hati,” ujarnya.
Pihaknya juga mengaku tidak tau jika kejadian sebenarnya hanya akal akalan si anak agar tidak dimarahi oleh guru sekolah madrasahnya karena terlambat masuk.
“Awalnya tidak tau jika itu rekayasa, tapi selang beberapa jam datanglah pak Dayat dari Polsek Camplong sehingga diketahui jika berita itu hanya akal-akalan dan tidak benar,” tambahnya.
Ia juga meminta maaf kepada masyarakat akibat video Viralnya tersebut yang telah membuat resah masyarakat dan juga meminta kepada orang tua agar tetap hati-hati dalam menjaga anaknya.
Sementara, Kapolsek Camplong AKP Budi Nugroho mengaku jika pemanggilan kepala sekolah dan anak didiknya sebatas klarifikasi perihal berita penculikan anak yang viral.
“Pemanggilan anak-anak dan kepala sekolah ini hanya untuk klarifikasi terkait video yang viral saja mas, dan diketahui ternyata hanya rekayasa si anak-anak saja,” ungkap Budi Nugroho.
Tidak hanya itu, ia juga berpesan kepada orang tua agar tidak memakaikan anak-anak mereka dengan perhiasan yang mencolok agar tidak menjadi incaran kejahatan dan akan melakukan sosialisasi dan himbauan kepada sekolah sekolah untuk tetap menjaga anak-anak didiknya.