Scroll Untuk Membaca Artikel

Puluhan Hektar Sawah di Situbondo Tergenang Akibat Curah Hujan Tinggi

×

Puluhan Hektar Sawah di Situbondo Tergenang Akibat Curah Hujan Tinggi

Sebarkan artikel ini
situbondo 5
Tanaman padi diwilayah kecamatan Kapongan dan Bungatan Situbondo yang berumur 15-21 hari tenggelam akibat curah hujan tinggi yang turun beberapa hari terakhir. (Foto: St 1, situbondo. Jatim)

SITUBONDO, Limadetik.com – Puluhan hektar lahan pertanian beberapa wilayah kecamatan Di kabupaten Situbondo jawa timur terendam air akibat tingginya intensitas curah hujan tinggi beberapa hari sehingga petani rugi besar .

Sedikitnya ada tiga wilayah kecamatan di Situbondo yakni Kecamatan Bungatan, Mlandingan dan Kapongan , Situbondo yang masih berpotensi lahan pertanian tergenang air sebab tiga wilyah ini masih kategori letak geografisnya rendah. Disamping disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari sehingga, dimungkinkan saluran irigasi di lahan pertanian tidak cukup membuang luapan air.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Seorang petani Usman Warga desa landangan, kecamatan Kapongan, Situbondo mengungkapkan,  akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari ini 5 hektar tanaman padi miliknya rusak teredam air hujan dan ia terpaksa  harus merugi.

” intenaitas hujan setiapharinya meningkat, ada sekitar 5 hektare tanamn padi punya saya digenangi air sehingga padi rusak terpaksa saya rugi besar mas, ungkapnya,Kamis (28/12).

Hal yang sama di tuturkan oleh seirang Midon warga desa Blitok kecamatan Bungatan, Situbondo megaku sekitar 13 hektare mengalmi kerugian, karena tanaman padi miliknya yang tinggal hitungan hari akan dipanen rusak dan gagal panen. Tanaman padi milik Midon banyak yang rusak tergenangnair hujan.

Kepala  Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan kabupaten Situbondo Farid kuntadi, menjelaskan, tidak dipungkiri hujan deras yang mengguyur beberapa hari ini bisa membuat sejumlah lahan pertanian dibeberapa wilayah  yang tenggelam.

“Kami imbau agar petani bisa mengatur jadwal kegiatan tanamnya, serta mengatur strategi agar jangan sampai gagal tanam yang mengakibatkan kerugian besar,” jelas Farid.

menurutnya,  beberapa minggu terakhir cuaca tidak menentu. Kadang beberapa hari hujan terus menerus kemudian cerah dan terasa panas dan  memang kebutuhan air di saat musim tanam pertama pada saat ini cukup besar akan tetapi jika terlalu berlebihan juga tidak baik.

“Beberapa hari terakhir hujan cukup deras, limpahan air pun tidak bisa dipungkiri akan menggenang dibebarap lahan pertanian yang sudah ditanami sehingga tak jarang petani dibeberapa wilayah akan gagal tanam atau gagal panen akan membuat para petani rugi besar” tuturnya.

Mengenai jumlah lahan pertanian yang terendam banjir, pihaknya menyebukan sekitar kurang lebih 100 hektare, dari total lahan pertanian di Wilayah bungatan lahan pertanian yang terendam ringan, sedang dan berat. Rata-rata umur tanaman padi yang tenggelam dari 15 – 21 hari.

Lebih jauh Farid Mengatakan, tindakan sudah dilakukan oleh beberapa kelompok tani tersebut dengan mengadakan pompanisasi mengurangi genangan yang ada. Kendala yang terberat adalah saluran pembuangan yang kurang memadai sehingga perlu diadakan pengerukan saluran  yang mampu memperlancar pengairan di lahan-lahan pertanian tersebut.

“Kebutuhan pengerukan saluran irigasi terlihat sangat mendesak, sehingga tidak bisa ditunda-tunda lagi agar kejadian seperti ini untuk tahun depan tidak terulang lagi”, pungkasnya. (St 1/aka).

× How can I help you?