Headline News

Untuk Kepentingan Masyarakat, Anggota Legislator Sumenep Sebut Penempatan Pelabuhan Dungkek Kurang Pas

×

Untuk Kepentingan Masyarakat, Anggota Legislator Sumenep Sebut Penempatan Pelabuhan Dungkek Kurang Pas

Sebarkan artikel ini
Untuk Kepentingan Masyarakat, Anggota Legislator Sumenep Sebut Penempatan Pelabuhan Dungkek Kurang Pas
FOTO: Anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumenep, H.Masdawi

Untuk Kepentingan Masyarakat, Anggota Legislator Sumenep Sebut Penempatan Pelabuhan Dungkek Kurang Pas

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Pasca diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur dua pelabuhan di Kabupaten Sumenep yakni di Dungkek dan Gili Iyang masih mendapatkan sorotan dari salah satu anggota legislator dari Fraksi Demokrat Sumenep.

Hal itu disampaikan H.Masdawi, anggota fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, ia menilai, penempatan pelabuhan yang baru saja diresmikan Gubernur Jawa Timur tersebut masih kurang pas.

“Kalau untuk kepentingan masyarakat, penempatan pelabuhan Gili Iyang dan Dungkek kurang pas” kata H. Masdawi. Senin (17/07).

Kata dia, pelabuhan tersebut tidak bisa ditempati, apalagi angin selatan di pelabuhan Dungkek sangat besar dan masih bisa mengancam keselamatan masyarakat

“Jadi kalau saya mengatakan, kedua pelabuhan tersebut kurang efektif, atau boleh dikata tidak bisa dipergunakan secara maksimal,” tegasnya.

Menurut H.Masdawi, pelabuhan yang ada di Desa Dungkek butuh tangkis laut di depannya, untuk menghalau gelombang. Sehingga keamanan masyarakat saat melabuhkan perahu atau kapalnya terjamin.

“Pelabuhan Dungkek salah kontruksi juga salah penempatan, yang dibuat dermaga itu adalah palungnya, (alur keluar masuknya perahu),” ungkap Masdawi.

Ia pun menjelaskan, jika di kanan dan kiri adalah batu dan spek nya bukan kapal lokal yakni kapal besar (besi), bahkan pelabuhan di Gili Iyang pemanfaatannya kurang dirasa nantinya.

“Kalau berdasarkan perencanaan awal, posisi pelabuhan tersebut salah, karena pihak kami, dulu telah berkordinasi dengan pihak Jawa Timur mengenai titik koordinat,” ungkapnya.

Selanjutnya Masdawi menjelaskan, bahwa dalam kurun waktu 9 bulan merupakan angin Timur,. Maka kalau pelabuhan tersebut ada di sebelah barat atau di tengah tengah pulau akan aman.

Itu karenanya tambah dia, untkl bisa efektif seharusnya, di samping pelabuhan dibuatkan tambat perahu kecil, dan itu pun sudah disampaikannya kepada Dishub Kabupaten Sumenep.

“Tentu kalau melihat dari yang ada saat ini, pemanfaatannya (pelabuhan) hanya 25 persen saja, dan hingga saat ini tidak efektif pasca diresmikan oleh Gubernur Jatim, inilah yang menjadi alasan kenapa saya sebut kurang pas” pungkasnya.